Mohon tunggu...
Ahmad Sahidin
Ahmad Sahidin Mohon Tunggu... Freelancer - Alumni UIN SGD Bandung

Orang kampung di Kabupaten Bandung. Sehari-hari memenuhi kebutuhan harian keluarga. Beraktivitas sebagai guru honorer, editor and co-writer freelance, dan bergerak dalam literasi online melalui book reading and review.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Pengalaman Memelihara Ikan Hias

28 September 2020   11:40 Diperbarui: 28 September 2020   11:47 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri/ahmadsahidin

Saat masa pandemi dan work from home, saya tak ada kegiatan keluar rumah. Ketika mulai masuk kerja lagi, saya tertarik dengan ikan hias kecil. Ikan zebra, cupang, molly, niasa, tiger, dan lemon. Saya coba beli di daerah Muara Bandung. Harganya murah. Saya lihat pada bungkus plastik ada lima ekor ikan zebra harganya hanya lima ribu rupiah. Namun saya tak beli. Saya tertarik pada ikan cupang. Saya pun beli ikan cupang tiga ekor seharga lima ribu rupiah. Saya bawa pakai plastik dari penjualnya beserta airnya. Di rumah saya tempatkan ikan cupang itu dalam stopless kaca.  Ternyata berantem tiga ikan cupang tersebut. Dipisah masing-masing dimasukkan dalam botol-botol. Sayang sekali ikan cupang tersebut tidak bertahan satu minggu.

Selanjutnya saat di Lanud Sulaiman, Margahayu, Kabupaten Bandung, pada hari minggu ada yang jual ikan hias. Saya lihat dan coba ngobrol tentang nasib ikan cupang. Si mamang jual ikan hias bilang bahwa saat ganti air harrus disisakan setengahnya kemudian tambah air baru. Setelah ngobrol ngalor ngidul tentang ikan hias, istri saya yang tadi melihat-lihat ikan bilang ingin beli ikan molly. Warnanya hitam tiga ekor. Murah harganya lima ribu rupiah. Setiba di rumah, dimasukkan ikan molly dengan air dari plastik wadah ikan dan ditambah air baru. Sekira satu minggu ikan molly itu bertahan. Lagi-lagi ikan molly itu mati satu demi satu. Ikan yang lucu dan indah bentuknya itu mati selang satu jam.

Karena penasaran, saya search google. Ternyata ikan molly jika ada yang mati harus segera ganti air. Duh, kalau tidak berpengalaman begitulah jadinya. Jadi, kalau mau pelihara ikan hias harus banyak baca dan ngobrol serta cari informasi tentang ikan hias sebanyak-banyaknya.

Karena saya penasaran tentang pelihara ikan hias, saya coba kembali membeli ikan zebra dan lemon serta fleti. Kemudian guppy, niasa dan tiger serta ikan algae. Masing-masing sekira dua dan tiga ekor dari setiap jenis ikannya. Disatukan dalam aquascape ukuran 30 cm. Saya beli ikan di Muara karena banyak pilihan dan bisa beli per ekor.

Ya saat dipelihara, memang ada ikan yang mati. Di antaranya ikan tiger, niasa, fleti, alga, guppy, dan zebra. Ada yang satu, bahkan ada yang dua yang matinya. Namun ikan-ikan yang tersisa masih hidup dan bertahan hingga sekarang.

Saya senang melihat gerak gerik ikan-ikan dalam aquascape. Mereka bergerak, lincah dan warnanya mempesona mata. Indahnya ciptaan Tuhan. Tampak aneka warna dan bentuk yang membuat mata asyik melihatnya.

Alhamdulillah, sekira limabelas ekor ikan hias masih ada dalam aquascape. Saya merawatnya sebisa-bisa saja. Tiap tiga sampai lima hari sekali saya ganti air dan tambah air baru, bersihkan tanaman air dan pasir malangnya (jika pakai pasir). Tidak lupa kasih makan teratur dan sesekali diberi jentik nyamuk.

Oh, iya. Saya juga pernah coba pelihara lele kecil dan sepat. Lele pada mati. Sedangkan sepat, karena selalu bikin kotor air pada stopless, sehingga dibuang saja ke sungai.  Demikian yang bisa saya bagi tentang pengalaman pelihara ikan hias. Semoga ada manfaatnya bagi pembaca. Hatur nuhun. *** (Ahmad Sahidin)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun