Mohon tunggu...
Ahmad Sahidin
Ahmad Sahidin Mohon Tunggu... Lainnya - Learner

Alumni UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Puisi

(Puisi) Gumam Makam Cikutra

11 April 2020   14:21 Diperbarui: 15 April 2020   10:53 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

iringan keranda sentak aku
memori empat tahun silam 

kembali melintas secepat kilat dimataku

diam-diam kedua pipiku basah
ada tetesan cinta dan bakti
terasa koyak uluhatiku

hening, terasa diujung tanah


wajah dan kaki dingin kaku pun beradu ditanah
papan-papan pun ditenggerkan, bersambut urugan
dan hentakan kaki-kaki menginjak
padat tak bersisa celah

papan nama pun terpancang
menancap kokoh jadi batas


kisah hidup manusia Tuhan yang punya
sekuat apapun hasrat dan ikhtiar, pasti berakhir
cepat seperti waktu yang menelan sejarah

dan tak ada yang tahu
kapan berada dan bagaimana akhir hidup

 

09-05-2007

Ahmad Sahidin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun