Mohon tunggu...
Ahmad Sahidin
Ahmad Sahidin Mohon Tunggu... Freelancer - Alumni UIN SGD Bandung

Orang kampung di Kabupaten Bandung. Sehari-hari memenuhi kebutuhan harian keluarga. Beraktivitas sebagai guru honorer, editor and co-writer freelance, dan bergerak dalam literasi online melalui book reading and review.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membaca (Buku) Muhammad dan Isa: Telaah Kritis atas Risalah dan Sosoknya

11 Januari 2019   20:24 Diperbarui: 11 Januari 2019   20:29 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sesuai dengan yang sudah diniatkan sebelumnya bahwa saya akan coba membaca karya-karya buku yang membahas tentang Rasulullah saw. Sekarang ini yang telah dibaca buku yang berjudul "Muhammad and Jesus: A Comparison of the Prophets and Their Teachings" yang diterjemahkan dengan judul "Muhammad dan Isa: Telaah Kritis atas Risalah dan Sosoknya" karya William E. Phipps.

Buku ini ditulis seorang professor filsafat dan agama di Davis and Elkins College, AS. Phipps banyak menulis tentang Bible, Rabbi, dan Jesus. Karya buku berjudul "Muhammad dan Isa: Telaah Kritis atas Risalah dan Sosoknya" ini secara khusus ditulis untuk menerangkan sosok Muhammad dan menjelaskan Isa untuk membangun saling pengertian di antara umat beragama.

Saya membacanya agak ngebut. Saya pilih bagian-bagian tentang Nabi Muhammad saw yang dibaca. Saya hanya sekilas baca tentang Isa as. Mengapa begitu? Itu hak saya selaku pembaca. Bisa dari awal, bisa dari tengah, bisa dari akhir atau langsung kesimpulan. Bisa juga cukup baca pengantarnya. Inilah kebebasan sang pembaca.  

Berbeda kalau ditugaskan seorang dosen untuk membaca buku kemudian dibuat review atas buku tersebut. Pasti akan dibaca tuntas. Biasanya seorang dosen kalau menugaskan review buku sebelumnya sudah membaca dan menguasai isi buku tersebut. Sehingga tidak heran kalau ada catatan yang tidak komprehensif atas buku yang ditugaskan kena tegur, bahkan ditugaskan ulang untuk dibaca utuh. Alhamdulillah, selama dapat tugas review, saya belum pernah diminta untuk mengerjakan ulang.  

Untuk buku Muhammad dan Isa: Telaah Kritis atas Risalah dan Sosoknya ini saya tidak utuh membacanya. Saya awali membaca ini dari pengantar berupa catatan kritis dari Alwi Shihab. 

Dahsyat dan kritis. Itu kesan saya ketika membaca pengantarnya. Bahwa seorang Phipps tidak menguasai khazanah Islam dan sejarah Nabi Muhammad saw. Banyak kalimat yang membua Alwi "geram" sehingga menilai karya Phipps dengan nilai "C" kalau disamakan dengan karya tesis. 

Saya sempat tertawa dan merenung: ternyata seorang professor non Islam memahami ajaran Islam tidak lebih baik dari orang Islam yang ilmuwan. Karena itu, saya percaya bahwa ada dinding yang membatasi seseorang kalau tidak masuk "menyelami" langsung ajaran dan praktik beragama Islam. Annemarie Schimmel dan Marshall G.S. Hodgson bisa dianggap lebih baik dari Phipps. Tidak percaya, silakan baca buku-buku mereka.

Kembali pada karya Phipps. Buku ini diterjemahkan oleh Ilyas Hasan dan diterbitkan Mizan tahun cetak pertama 1998. Buku Muhammad dan Isa: Telaah Kritis atas Risalah dan Sosoknya sudah tiga kali cetak dan yang ketiga tahun 1999. 

Isi buku ini dibagi sepuluh bab. Dari setiap bab yang saya baca adalah bagian yang membahas Muhammad. Yang saya baca utuh bab: mukadimah, latar belakang, kehidupan awal, kemudian terkemudian, kitab suci, dan pembesaran-pembesaran, serta bab kesimpulan.

Dari bacaan itu saya menjadi tahu bahwa di kalangan Barat masih ada salah paham dan tidak memahami sosok Nabi Muhammad saw penuh prasangka, frame-frame teologis Kristen, dan kultur Barat. 

Karena itu, masih terdapat narasi yang menyatakan Nabi Muhammad saw sebagai lelaki yang tidak puas dengan satu perempuan. Nabi Muhammad saw masih dicitrakan haus darah dan rakus sehingga dalam narasi yang ditulis perang demi perang dan rampasan harta yang didapatkan dari peperangan. Ada yang menarik tentang kaum Muslimin yang hijrah ke Madinah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun