Dengan buku ini, saya merasa senang karena ada gaya historiografi populer yang pernah diwujudkan dalam bentuk karya tulis tentang sejarah Indonesia oleh seorang Onghokham.Â
Saya pun menemukan gaya historiografi yang sama dilakukan oleh Majalah Historia yang menyajikan catatan sejarah dan ulasan peristiwa penting dalam sejarah Indonesia dengan gaya historiografi populer.
Sebelum berakhir, sekadar melengkapi saja buku "Wahyu yang Hilang, Negeri yang Guncang" ini terbit tahun 2003. Tebalnya 380 halaman. Isinya dibagi dalam delapan bab.
Alhamdulillah, saya membacanya tuntas dalam waktu seminggu. Ngan sakitu anu tiasa didugikeun. Hapunten kirang merenah. Maklum kedah seueur tirakat  dina hirup jeung hurip. Hatur nuhun. *** (Ahmad Sahidin)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI