Mohon tunggu...
Ahmad Harist
Ahmad Harist Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa minat hukum

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menghadapi Tukang Parkir Ilegal di Kota Metropolitan

4 Juni 2023   22:15 Diperbarui: 4 Juni 2023   22:24 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tukang parkir liar merupakan fenomena yang umum terjadi di banyak kota metropolitan di seluruh dunia. Mereka adalah individu yang secara ilegal mengklaim wilayah umum, seperti trotoar, jalan raya, atau lahan parkir umum, sebagai tempat parkir yang mereka atur sendiri. Mereka biasanya mengenakan biaya kepada pengemudi yang ingin memarkir kendaraan mereka di wilayah yang mereka klaim.

Fenomena tukang parkir liar sering kali muncul karena keterbatasan fasilitas parkir resmi dan bertujuan untuk memanfaatkan situasi tersebut sebagai sumber penghasilan. Mereka biasanya tidak memiliki izin resmi dari pemerintah setempat dan sering kali beroperasi di sekitar pusat-pusat perkotaan yang ramai.

Salah satu masalah utama yang terkait dengan tukang parkir liar adalah ketidaknyamanan dan gangguan yang mereka timbulkan bagi masyarakat dan lalu lintas. Mereka seringkali menempati area yang seharusnya digunakan untuk pejalan kaki atau menghambat arus lalu lintas. Selain itu, praktik mereka juga sering kali terkait dengan perilaku tidak etis, seperti intimidasi terhadap pengemudi atau pencurian kendaraan.

Pemerintah dan otoritas setempat berusaha untuk mengatasi fenomena tukang parkir liar melalui berbagai langkah. Ini meliputi penegakan hukum yang lebih ketat, penambahan fasilitas parkir resmi, dan kesadaran masyarakat mengenai bahaya dan kerugian yang terkait dengan menggunakan jasa tukang parkir liar. Upaya ini bertujuan untuk memastikan keamanan, ketertiban, dan kenyamanan bagi masyarakat serta meningkatkan pengelolaan lalu lintas di kota-kota metropolitan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun