Perawat merupakan salah satu profesi yang sangat penting dalam dunia kesehatan. Mereka memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan perawatan, pengobatan, dan pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat. Peran perawat sangat berpengaruh, terutama bagi pasien yang sedang menjalani masa rehabilitasi. Mereka bertugas menjaga kondisi fisik dan psikis pasien agar tetap positif sehingga proses pemulihan dapat berjalan optimal.
Tantangan yang Dihadapi Perawat
Walaupun peran perawat sangat vital, pekerjaan ini tidak mudah dan sering kali penuh tantangan. Berdasarkan penelitian Zukhra (2013), perawat rentan mengalami stres dalam menjalankan tugasnya. Hal ini diperkuat oleh Saam dan Wahyuni (2013) yang menyebutkan bahwa perawat tidak hanya berinteraksi dengan pasien, tetapi juga dengan keluarga pasien, teman pasien, rekan kerja, dokter, serta harus mematuhi berbagai aturan di tempat kerja. Beban kerja yang berat sering kali tidak seimbang dengan kondisi fisik, psikis, dan emosional mereka.
Kedisiplinan dan Profesionalitas
Meskipun menghadapi berbagai tekanan, perawat tetap menunjukkan kedisiplinan dan tanggung jawab dalam menjalankan tugasnya. Berdasarkan pengamatan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya, kinerja para perawat terlihat sangat cepat, tepat, dan profesional. Mereka juga menunjukkan keramahan kepada pasien dan keluarga yang berkunjung. Hal ini mencerminkan pentingnya penerapan prinsip 5S dalam profesi perawat, yaitu Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun. Dengan menerapkan 5S, perawat mampu menciptakan suasana yang nyaman bagi pasien dan keluarga, sehingga kondisi psikis mereka menjadi lebih baik dan mempercepat proses pemulihan.
Tugas-Tugas Perawat
Tugas seorang perawat sangat beragam. Salah satunya adalah memberikan obat yang sudah diresepkan oleh dokter, mencatat jadwal minum obat pasien, serta melakukan pengecekan ulang beberapa jam kemudian untuk memastikan obat telah dikonsumsi. Catatan tersebut juga berfungsi melengkapi rekam medis pasien. Perawat bekerja secara bergantian sesuai dengan jadwal shift mereka. Hal ini memastikan bahwa pasien mendapatkan perawatan secara kontinu meskipun yang bertugas berbeda setiap waktu.
Selain itu, perawat juga bertanggung jawab memastikan keselamatan pasien di rumah sakit. Keselamatan pasien menjadi salah satu indikator utama dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Sebagai contoh, pada pengamatan yang dilakukan pada Rabu, 23 Oktober 2024, seorang perawat terlihat mengganti posisi infus seorang pasien dari tangan kanan ke tangan kiri karena tangan kanan pasien mulai membengkak. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi dan memperburuk kondisi pasien. Perhatian terhadap detail seperti ini menunjukkan pentingnya keahlian dan kehati-hatian perawat dalam menjalankan tugasnya.
Pentingnya Komunikasi Terapeutik
Selain tugas-tugas teknis, perawat juga harus menjaga komunikasi terapeutik dengan pasien. Menurut Hibdon (2000), melalui komunikasi terapeutik, pasien dapat belajar menerima dan diterima oleh orang lain. Dengan sikap yang terbuka, jujur, dan menerima pasien apa adanya, perawat dapat membangun hubungan saling percaya yang akan membantu pasien merasa lebih nyaman selama masa perawatan.
Kesimpulan
