Mohon tunggu...
Ahmad Rivan Riyadi
Ahmad Rivan Riyadi Mohon Tunggu... Programmer - Mahasiswa - Universitas Mercubuana

Ahmad Rivan Riyadi - 415200010007 - Ilmu Komputer/Teknik Informatika - Universitas Mercubuana - Prof Dr Apollo, M.Si.Ak,CA,CIBV,CIBV, CIBG;

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aplikasi Pemikiran tentang Korupsi Menurut "Bologne, John Peter, dan Robert Klitgaard"

1 Juni 2023   01:30 Diperbarui: 1 Juni 2023   01:37 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari penjelasan tersebut di atas, korupsi pada dasarnya memiliki lima komponen, yaitu :

1. Korupsi adalah suatu perilaku

2. Ada Penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan

3. Dilakukan untuk mendapatkan kepentingan pribadi atau kelompok

4. Melanggar hukum atau menyimpang dari norma dan moral

5. Terjadi atau dilakukan di lembaga pemerintah atau swasta

Dari penjelasan tersebut di atas, maka antikorupsi menjadi sebuah antitesis. Pengertian antikorupsi adalah semua tindakan, perkataan, atau perbuatan yang menentang korupsi dan segala macam bentuknya.

Cara Untuk Menumbangkan Korupsi 

Bagaimana jika orang-orang di atas itu sendiri korup? Ketika Korupsi telah menjadi sistemik, itu menyerupai kejahatan terorganisir. Ia memiliki sistem perekrutan dan hierarki pararelnya sendiri, tentang penghargaan dan hukuman, tentang kontrak dan penegakan. Sistem pararel ini memiliki beberapa  kelemahan yang melekat. Misalnya, tidak ada negara di dunia yang melegalkan penyuapan dan pemerasan. Oleh karena itu, mereka harus dirahasiakan dan uang yang diperoleh harus disembunyikan. Anggota baru tidak dapat direkrut secara terbuka. Mekanisme penegakannya tidak sah.

Bagaimana sistem yang korup ini dapat di tumbangkan? Jelas tidak bisa mengandalkan anggota kejahatan terorganisir untuk membersihkan diri. Sebaliknya, kita harus menganalisis sistem yang korup dan bertanya, "Bagaimana mereka bisa digoyahkan?" Siapakah "kita"? itu bisa presiden baru dan timnya, atau walikota baru ataupun kepala perusahaan publik. Tapi bisa juga anda dan saya sebagai anggota masyarakat sipil. Di seluruh dunia kita melihat contoh-contoh baru aktivisme warga, kelompok bisnis yang masuk ke dalam, "pakta intelektual", para intelektual, jurnalis, dan pemimpin agama melampaui ceramah dan khotbah untuk menganalisis sistem yang korup dan bekerja sama untuk menumbangkannya.

Misalnya, satu sistem pembangunan jalan yang korup (di negara yang tidak bebas saya sebutkan) melibatkan senator, eksekutif pemerintah, dan pebisnis utama. Sistem tersebut mencakup banyak "pekerjaan darurat" yang dibiarkan tanpa persaingan dengan harga 30 persen lebih dari pada penawaran pekerjaan secara kompetitif. Biaya tambahan dibagikan secara korup. Sistem ini tidak melibatkan senator, semua penjabat pemerintah atau semua pebisnis. Dengan bantuan tim analis, sistem korup dianalisis. Gaya hidup beberapa senator dan pejabat korup didokumentasikan. Akhirnya, hasilnya dipublikasikan di pers dan internasional. Sistem yang korup tidak dapat menahan cahaya dan segera tokoh-tokoh kuncinya dipenjara.

Mereka yang ingin memerangi korupsi sistemik akan memobilisasi orang dengan cara yang sama. Bersama-sama mereka dapat menganalisis sistem korup dan mendokumentasikan gaya hidup yang jauh dari proporsi gaji resmi dan bersama-sama, mereka dapat menumbangkan kejahatan terorganisir dan korupsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun