Mohon tunggu...
Ahmad Risani
Ahmad Risani Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Menulis apa saja

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Mendukung Langkah Politik TGB untuk #Jokowi2Periode

5 Juli 2018   19:14 Diperbarui: 13 Juli 2018   15:31 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum berpanjang lebar jauh, saya menyarankan agar pendukung TGB yang patah hati untuk dengerin lagu "Kukatakan Dengan Indah"-nya Noah. Ingat yang versi Second Chance yah. Pakai eraphone. Biar lebih syahdu. Selamat berimajinasi.

"Tetapi hatiku, selalu meninggikanmu, terlalu meninggikanmu, selalu meninggikanmu"

**
Sedari awal, kita mesti sadar bahwa dalam politik kita memang naif.

Kekagetan kita pada sikap TGB yang mendukung Jokowi 2 periode adalah salah kita sendiri.

Kita gagal dalam memahami politik yang sebetulnya zigzag, tapi dipandang lurus-lurus saja. Yang seharusnya asimetrik, dipandang simetrik. Yang seharusnya random, dipandang paralel.

Akhirnya kita menyadari betapa naifnya cara berpolitik kita. Hanya melihat kulit luar dari anatomi politik yang kompleks itu. Kasianilah diri kita.

Kita layaknya penonton pertunjukan matador yang menilai bahwa banteng yang menyeruduk kain karena warna merahnya. Padahal, banteng itu buta warna. Bukan karena merahnya, tapi gerak kobaran kain itulah yang membuat banteng bergerak menuju kain tersebut.

Alam pikiran kita dipelihara untuk berfikir sempit dan linier. Mentang-mentang baju merah dituding PDIP. Mentang-mentang foto bareng dianggap pengikut setia. Mentang-mentang Jokowi, segala halnya cebong. Mentang-mentang Prabowo, segalanya oposisi. Mentang-mentang akrab dikit merasa memiliki dan baper karenanya. Piss.

Jadi, tak usah salahkan gubernur idola kita semua, ulama yang kita kagumi Tuan Guru Bajang. Tak usah. Sebab, kita sendiri yang mem-floating TGB dalam ekspektasi dan imajinasi kita. Lagipula beliau tak pernah meminta itu dari kita.

Selebihnya, selamat buat bapak TGB. Maafkan kami yang hampir gagal paham ini.

Tapi, biarlah kami tetap bersikukuh dalam pikiran fiksi kami yang terlanjur berbunga-bunga ini, yang barangkali kita juga semakin muak: #2019GantiPresiden.

Dalam ramainya sore begini, saya jadi angat dingin menerka-nerka langkah politik apa yang akan diambil oleh guru kita, ustadz Abdul Shomad. Sosok yang sempat nge-endorse pak TGB untuk memimpin Indonesia.


**

Terlepas dari itu semua, semoga hubungan kita yang terbangun selama ini, bukanlah imajinasi dan klaim sepihak dari ku, Dinda.

Aku takut kau memberi rasa, tapi ku salah mengartikannya. Yang ku rasa cinta. Ternyata bukan.

"Kau hancurkan hatiku, hancurkan lagi. Kau terangi jiwaku, redupkan lagi. Kau hancurkan hatiku tuk melihatmu".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun