Mohon tunggu...
Ahmad Rikiyanto
Ahmad Rikiyanto Mohon Tunggu... Petani - Guru Masiswa Pasca Sarjana UIN Khas Jember

Tulisan menjadi sebuah tanda pengenal , Banyak menulis banyak berfikir

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

CEO Gojek Menjadi Menteri

24 Oktober 2019   07:47 Diperbarui: 24 Oktober 2019   07:55 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut pengamatan saya Nadim Makarim sangat cocok menjadi menteri pendidikan dan kebudayaan, pasalnya nadim sendiri terbilang sangat muda dari pada menteri lainnya, selain itu dia seorang ceo gojek yang mana sudah sangat sukses dalam bisnis transportasi tersebut, buktinya dia banyak jaringan untuk memberikan info kepada yang akan menaiki kendaraan tersebut.

Sebenarnya disayangkan harus meninggalkan bisnis gojek tersebut, apabila melihat gajinya maka sangat besar,  mungkin nadim melihat peluang kedepan tentang dunia pendidikan, dimana pendidikan di indonesia masih kurang maksimal.

Suksesnya menjadi ceo gojek sangat di untungkan karena menjadi tolak ukur, sehingga jokowi memilih ceo gojek tersebut untuk menduduki kursi mendikbud dan percaya bahwa nadim akan memberikan warna baru didalam dunia pendidikan yang ada di indonesia.

Sebab pada menteri sebelumnya pada jilid 1 terdapat Pro dan kontra tentang ketetapan yang dirilis oleh mendikbud, Tetapi seiring waktu ketetapan tersebut terlaksanakan secara bertahab karena apabila langsung maka akan membuat kaget kepada mereka yang belum terbiasa seperti full day banyak manfaatnya diantaranya anak tidak akan ada waktu bermain,  hanya belajar saja,  apabila bosan nanti akan ada kejutan yang memang disediakan.

Dilansir oleh https://id.m.wikipedia.org/wiki/Nadiem_Makarim tentang riwayat pendidikannya , Nadiem menjalani proses pendidikan dasar hingga SLTA berpindah-pindah dari Jakarta ke Singapura. Sehabis menyelesaikan pendidikan SMA-nya di Singapura, pada tahun 2002 ia mengambil jurusan Hubungan Internasional di Brown University, Amerika Serikat. Nadiem sempat mengikuti pertukaran pelajar di London School of Economics.Setelah memperoleh gelar sarjana pada tahun 2006, tiga tahun kemudian ia mengambil pasca-sarjana dan meraih gelar Master of Business Administration di Harvard Business School.

Sebenarnya bukan masalah pendidikan yang tinggi untuk menjadi menteri tetapi pengalamannya yang akan memberi wawasan tinggi pendidikan menjadi pelengkap dari pada melaksanakan wacana ini.

Harapan adanya mendikbud baru

1. Pendidikan lebih diprioritaskan meskipun tidak punya biaya
2. Apabila membuat rancangan yang sangat berkualitas
3. Beasiswa bagi tidak mampu dari SD - PTN/PTS
4. Semua Guru harus makmur jaya

"Ini saja yang bisa saya Tulisan semoga artikel ini bermanfaat bagi anda yang membacanya."
Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun