Setelah gaya belajar teridentifikasi, gabungkan berbagai metode pengajaran untuk mengatasi gaya belajar yang berbeda. Pembelajar visual dapat menggunakan alat bantu visual seperti bagan, diagram, dan video. Pembelajar auditori dapat diberikan ceramah, diskusi, dan materi audio. Pembelajar kinestetik dapat menggabungkan aktivitas langsung, eksperimen, dan kerja kelompok.
3). Pembelajaran secara individu
Pengalaman belajar dapat menjadi refleksi untuk menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan masing-masing siswa berdasarkan gaya belajar mereka. Siswa perlu diberi kesempatan untuk memilih metode pembelajaran yang disukainya dalam kerangka kurikulum. Hal ini akan meningkatkan keterlibatan dan motivasi mereka.
4). Lingkungan Kelas yang Fleksibel
Ciptakan lingkungan kelas yang fleksibel yang memungkinkan siswa belajar dengan cara yang sesuai dengan gaya belajar mereka. Sekolah dapat menyediakan pilihan tempat duduk yang nyaman, akses terhadap teknologi, dan sumber daya yang memenuhi preferensi pembelajaran yang berbeda.
5). Kolaborasi dan Pembelajaran Teman Sebaya
Kegiatan kolaborasi dan pembelajaran teman sebaya dapat mendorong dan memfasilitasi lingkungan belajar yang beragam. Hal ini memungkinkan siswa untuk belajar dari dan dengan satu sama lain, memaparkan mereka pada gaya belajar yang berbeda dan meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mereka.
6). Refleksi dan Umpan Balik
Lakukanlah sesi refleksi dan umpan balik secara berkala untuk membantu siswa mengidentifikasi gaya belajar mereka dan merefleksikan pengalaman belajar mereka. Hal ini akan memungkinkan mereka untuk melakukan penyesuaian dan perbaikan yang diperlukan dalam pendekatan pembelajaran mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H