Mohon tunggu...
Ahmad rifai
Ahmad rifai Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa/Pelajar

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dampak Politisasi Agama dalam Kehidupan Berbangsa

26 Desember 2024   14:02 Diperbarui: 26 Desember 2024   14:10 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Selain itu, politisasi agama juga dapat memperburuk konflik politik. Dalam sistem politik yang sudah terfragmentasi, penggunaan isu agama sering kali memperdalam perpecahan di antara partai politik maupun kelompok masyarakat. Hal ini dapat menyebabkan instabilitas politik, yang pada gilirannya menghambat pembangunan ekonomi dan sosial.

Membangun Kesadaran Kolektif

Untuk mengatasi dampak negatif politisasi agama, diperlukan upaya kolektif dari semua elemen bangsa. Pertama, diperlukan pendidikan multikultural yang menanamkan nilai-nilai toleransi, penghormatan terhadap perbedaan, dan pentingnya persatuan nasional. Pendidikan semacam ini dapat membantu masyarakat memahami bahwa agama seharusnya menjadi sumber perdamaian, bukan alat untuk menciptakan perpecahan.

Kedua, pemimpin politik dan tokoh agama perlu memainkan peran yang konstruktif dalam menjaga harmoni sosial. Mereka harus menghindari retorika yang memecah belah dan lebih fokus pada upaya menciptakan keadilan sosial bagi semua kelompok masyarakat. Selain itu, media juga memiliki tanggung jawab besar dalam menyajikan informasi yang tidak memprovokasi konflik agama.

Ketiga, penegakan hukum yang adil dan tegas terhadap praktik politisasi agama juga sangat penting. Pemerintah harus memastikan bahwa tidak ada kelompok atau individu yang menggunakan agama untuk tujuan politik dengan cara yang melanggar hukum atau merugikan kepentingan nasional.

Kesimpulan

Politisasi agama adalah tantangan besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dampaknya yang luas dan kompleks mencakup ancaman terhadap persatuan bangsa, erosi toleransi antarumat beragama, dan destabilisasi politik. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah strategis untuk mengurangi dampak negatif dari politisasi agama, termasuk melalui pendidikan, peran aktif pemimpin, dan penegakan hukum yang adil. Dengan demikian, kita dapat menjaga keberagaman sebagai kekuatan, bukan kelemahan, dalam kehidupan berbangsa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun