3. MANFAAT PRAKTIK BISNIS YANG ETIS BAGI KORPORASI
Berman, et al. (2005), Hillman dan Keim (2001), Harrison dan Freeman (1999) serta Kotter dan Hesket (1992) telah mengamati masalah hubungan dengan stakeholders dan mereka menemukan bahwa manajer perusahaan yang berkinerja tinggi cenderung mempertimbangkan kepentingan semua kelompok stakeholders sewaktu mengambil keputusan (Robbins, Coulter, dan Decenzo, 2017, hlm. 66).Â
Artinya bahwa keberhasilan jangka panjang perusahaan terkait dengan hubungan baik tidak hanya dengan pemilik modal, tetapi juga hubungan baik dengan semua pihak yang terlibat dalam operasi perusahaan, seperti karyawan, konsumen, dan masyarakat.Â
Dengan memperhatikan kepentingan semua kelompok stakeholders, manajer dapat membangun kepercayaan, meningkatkan kinerja perusahaan, dan meminimalkan risiko konflik. Ini adalah pendekatan yang berkelanjutan dan berorientasi pada nilai yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi perusahaan dan stakeholders-nya.
Manfaat ini dirangkum oleh Ferrell, et al. (2019) sebagaimana pada Gambar berikut.
Hubungan antara etika bisnis dan kinerja sebagaimana yang dikemukakan oleh Ferrell, et al. (2019) berkaitan dengan reputasi bisnis. Asumsinya, kinerja bisnis dicapai melalui reputasi yang baik.Â
Sejak dulu, teori-teori yang mengkaji mengenai dampak reputasi telah mengilustrasikan pentingnya memperhitungkan dampak negatif dari kegiatan bisnis dalam pengambilan keputusan. Bisnis yang bertanggung jawab harus meminimalkan risiko bagi masyarakat dan lingkungan hidup.Â
Ditekankan dalam institutional theory bahwa praktik bisnis yang konsisten dengan norma dan nilai-nilai sosial dapat meningkatkan reputasi bisnis di mata masyarakat (DiMaggio dan Powell, 1983);Â
theory of corporate social responsibility juga menekankan pentingnya praktik bisnis yang bertanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan dalam membentuk reputasi perusahaan. Praktik CSR (Corporate Social Responsibility) yang positif dapat meningkatkan citra perusahaan dan meningkatkan kepercayaan stakeholders (Carroll, 1991);Â
lalu, ada theory of corporate image yang menyoroti pentingnya citra atau image bisnis dalam mempengaruhi persepsi konsumen dan publik tentang reputasi. Citra bisnis yang positif dianggap dapat meningkatkan reputasi dan kepercayaan konsumen (Balmer dan Gray, 2003).