Malamku malam pilu
Senjaku senja haru
Senandungku senandung sendu
Ihwalku ihwal kelabu
Biarkan bahu ini memikul jerat sunyi rindu
Agar angin petang kembali menyayat kalbu
Anganku larut
Batinku hanyut
Irama luka membasahi awan kepedihan
Jerat belenggu melingkar pada putih buih tanda Tanya
Aku berniat kembali
Ingin rasanya tangan ini menjadi pagar penggusar lara
Mau sepertinya air mata ini membasuh arang tercoreng
Tapi tanah hitam terlalu panjang untuk dilangkahi
Gunung itu lebih angkuh dibandingkan semua kesombongan yang ada
Sementara api telah padam
Hanya tersisa abu yang sebentar lagi lenyap disapu hujan
Sebentar lagi semuanya akan menjadi usang
Segala sesuatu sangat mudah untuk hilang
Jika sudah menduduki puncak,
Yang selama ini bersabar aku untuk mendakinya
Maka tebing tebing yang curam itu,
Tidak akan pernah ku jumpai lagi
Meski mereka telah membuat jalan setapak untuk dipijak
Setelah aku mencapai jurang tertinggi
Perjalanan itu tidak akan pernah hadir
Hendak ku jemput
Masa itu menepis
Enggan betul agaknya
Namun masih,
Mereka merayu senjaku
Memanggil sunyiku
Menggemai rintihku
Malamku semakin pilu
                                                                                        Padangpanjang, 26 januari 2017