Mohon tunggu...
Ahmad Ricky Perdana
Ahmad Ricky Perdana Mohon Tunggu... Wiraswasta - gemar travelling, fotografi dan menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

seringkali mengabadikan segala hal dalam bentuk foto dan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pancasila, Protokol Kesehatan, dan New Normal

7 Juni 2020   03:07 Diperbarui: 7 Juni 2020   03:13 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak hal yang bisa kita jadikan pembelajaran selama masa pandemi covid-19 ini. Ketika di awal penyebaran covid masuk ke Indonesia, banyak sekali diskriminasi yang terjadi. 

Petugas mediis yang selama ini berada di garda depan, pernah didiskriminasi karena dianggap membawa virus. Bahkan masyarakat yang meninggal karena covid, jenazahnya ada yang ditolak untuk dimakamkan. Tidak cukup sampai disitu, keluarganya yang masih hidup juga didiskriminasi.

Kenapa hal itu bisa terjadi? Karena rendahnya tingkat literasi masyarakat yang membuat logika dan rasa manusiawi hilang. Padahal, sebagai masyarakat Indonesia, kita kaya akan nilai yang semestinya bisa tetap membuat kita hidup saling berdampingan. Nilai-nilai tersebut banyak kita temukan dalam Pancasila. 

Dalam Pancasila, kita diajarkan untuk tetap tidak lupa dengan Tuhan YME, tetap untuk saling memanusiakan manusia, menjaga persatuan dan kesatuan, musyawarah untuk mufakat dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Jika kita tetap mengedepankan nilai-nilai Pancasila di masa pandemi ini, niscaya tidak akan terjadi provokasi dan saling caci di media sosial. Niscaya tidak ada diskriminasi antar sesama. 

Yang terjadi adalah saling meringankan beban, saling membantu, dan saling mendonasikan apa yang kita punya, untuk bisa meringankan dampak dari covid-19 ini. 

Bagi masyarakat yang masih menjaga dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, patut kita apresiasi. Dan bagi yang belum mengimplentasikan nilai Pancasila, diharapkan segera menerapkan dalam setiap ucapan dan perilaku kita.

Sementara itu, nilai-nilai Pancasila diharapkan tetap harus kita jaga, dalam menjalankan protokol kesehatan dan new normal. Sebentar lagi, seluruh masyarakat Indonesia diarahkan untuk menjalani sebuah kondisi yang disebut new normal. 

Sebuah kondisi dimana protokol kesehatan menjadi kunci, untuk bisa survive di tengah pandemi covid-19 ini. Kenapa new normal menjadi isu yang dibahas? Karena pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang saat ni masih dijalankan akan segera dilonggarkan.

Seperti kita tahu, selama PSBB, segala aktifitas diluar rumah diminta untuk dibatasi, bahkan dihentikan. Pemerintah menganjurkan bekerja, belajar dan beribadah dari rumah. 

Karena aktifitas diluar rumah dibatasi, pergerakan ekonomi pun terganggu. Banyak perusahaan tutup dan merumahkan karyawannya. 

Banyak tukang ojek kehilangan pekerjaan, karena tidak bisa membawa penumpang. Pembatasan tersebut terpaksa dilakukan untuk menekan penyebaran virus di tengah masyarakat.

Kini, karena berbagai pertimbangan, segala pembatasan tersebut akan segera diakhiri. Namun, ketika PSBB berakhir, masyarakat diharapkan tetap mengedepankan hal-hal yang dilakukan selama PSBB. 

Diantaranya adalah mengenakan masker ketika keluar atau beraktifitas di luar rumah. Rajin mencuci tangan. Melakukan social distancing dan tetap menjaga kesehatan. 

Hal itulah yang kemudian disebut sebagai protokol kesehatan. Mengedepankan protokol kesehatan di era new normal ini, merupakan keniscayaan yang harus dilakukan oleh semua orang. 

Tidak hanya diperlukan sebuah komitmen, kedisiplinan dan kesadaran bersama, tapi juga diperlukan sebuah nilai-nilai untuk tidak keluar dari budaya masyarakat Indonesia. Nilai-nilai itulah yang tertuang dalam Pancasila. Salam sehat selalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun