Per 7 April 2020, secara global setidaknya sudah ada 1.350.523 orang yang dinyatakan positif corona. 74.856 meninggal akibat corona dan 285.327 dinyatakan sembuh dari corona. Angka ini cukup fantastis dan terus mengalami penambahan setiap harinya. Di Indonesia sendiri tidak kalah mencengangkan.Â
Di awal Maret, kasus positif corona hanya 2 orang. Namun satu bulan kemudian, per 7 April 2020, jumlah penduduk positif corona mencapai 2.738 orang, meninggal 221 orang dan sembuh 204 orang. Karena penyebaran virus ini belum mencapai puncaknya, diperkirakan angka-angka diatas akan terus bertambah setiap harinya.
Penyebaran virus corona memang tidak ada yang menduga akan secepat ini. Dan juga tidak ada yang menduga akan menelan korban jiwa sebanyak ini. Satu hal yang perlu kita ingat, perjuangan melawan corona ini tidak hanya terjadi di Indonesia.Â
Namun terjadi hampir di seluruh belahan dunia ini. Bahkan di Amerika Serikat sendiri, jumlahnya meningkat drastis mengalahkan China. Untuk itulah bagi kita yang ada di Indonesia, benar-benar harus komitmen dalam melakukan perlawanan terhadap virus ini.
Bentuk perlawanan ini tentu bukan dengan cara baku hantam. Karena yang dilawan adalah virus yang tidak kelihatan, perlawanan yang bisa dilakukan dengan cara tetap menjaga kesehatan, menggunakan masker ketika keluar rumah, seringlah mencuci tangan, dan disiplin melakukan social distancing dalam kehidupan sehari-hari.Â
Ingat, yang kita lawan adalah virus yang tidak bisa kita lihat dengan mata telanjang. Jangan menganggap remeh virus ini. Faktanya, dalam waktu relative singkat telah membunuh ribuan orang di berbagai negara.
Di Indonesia sendiri, memilih tidak melakukan lockdown seperti yang telah diterapkan di berbagai negara. Namun, Indonesia mulai menerapakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).Â
Atas persetujuan pemerintah pusat, pemerintah daerah boleh melakukan pembatasan. Pola ini baru akan dilakukan. Mari kita jalankan bersama. Jika ada yang kurang, silahkan kasih masukan ke pemerintah.Â
Tak perlu saling hujat di dunia maya, yang justru akan membuat masyarakat pusing. Mari kita fokus pada pencegahan, bukan saling caci antar sesama.
Corona tidak akan hilang dengan cara saling menenar provokasi ataupun berita bohong. Corona hanya akan hilang jika dilawan dengan kesadaran dan komitmen untuk disiplin menerapkan 'social distancing', menjaga kebersihan dan kesehatan pribadi.Â
Jika komitmen yang sama dilakukan oleh semua pihak, tidak hanya dalam lingkungan keluarga, kota, provinsi, bahkan dalam negara, tentu perlawanan terhadap corona ini akan segera berakhir. Ingat, kuncinya adalah kedisiplinan dan kesadaran. Tanpa hal tersebut akan sulit menghentikan penyebaran virus corona dimanapun.
Di Indonesia memang belum ditetapkan lockdown, namun telah ditetapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Apapun keputusan pemerintah, tanpa adanya kedisiplinan dan kesadaran dari semua pihak, akan percuma saja. Faktanya, masih banyak masyarakat yang beraktifitas di luar rumah.Â
Di media sosial masih banyak yang saling mencaci, saling menebar kebencian dan provokasi. Mari kita sudahi semua itu. Mari belajar dari negara-negara di eropa, yang mulai kesulitan menahan penyebaran virus corona. Semoga kita bersama bisa melakukan introspeksi. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H