Mohon tunggu...
Ahmad Ali Rendra
Ahmad Ali Rendra Mohon Tunggu... Lainnya - Kartawedhana

Kurator sekaligus Edukator Museum Rakyat Hulu Sungai Selatan, Anggota Tim Ahli Cagar Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Horor

TAKAU (Urban legend dari Kalimantan Selatan)

14 November 2023   19:36 Diperbarui: 14 November 2023   20:36 964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gbr 3 : Desain oleh Rendra generate by Microsoft Bing Image Creator

Rendra, 

Pembina Dapur Budaya HSS

Tenaga Ahli Cagar Budaya (TACB) Kab.HSS

Di belahan bumi manapun akan sering kali kita temui beberapa cerita-cerita unik terkait "urban legend" pada masyarakat. Baik itu bercerita tentang hantu, monster yang masih menjadi misteri maupun yang sudah menjadi rahasia umum. Kali ini kita akan membahas urban legend dari rakyat Kalimantan Selatan khususnya dari kawasan "Hulu Sungai".

Perlu kita ketahui sedikit, sebelum ini saya juga pernah menulis artikel yang berjudul "9 mahluk mitologi dan urban legend dari Kalimantan Selatan", dimana tulisan saya terkait hal tersebut sudah banyak "dicopas" ke halaman internet mulai dari blog atau website dari yang mencantumkan sumber maupun yang tidak, begitupun dengan yang dicopas di sosmed seperti Instagram dan facebook bahkan ada yang membawa narasi dari artikel tersebut di acara podcast Youtube tanpa menyebutkan asal sumbernya. Sepatutnya memang hal seperti itu jangan sampai terjadi lagi.

Nah, kali ini saya akan membahas khusus mengenai salah satu mahluk "urban legend" dari Kalimantan Selatan khususnya daerah Hulu Sungai yang sudah pernah saya sebutkan pada tulisan sebelumnya. Yaitu "Hantu Takau".

Ya, Hantu Takau mungkin sebutan itu bagi sebagian orang diluar kawasan Hulu Sungai (daerah utara Kalsel) akan terasa asing. Apa itu ? Mahluk apa itu ? bagaimana wujudnya ?

Dulu tahun 90-an kebawah wilayah Kalimantan Selatan yang kaya akan batubara ini mengalami "masa gelap" hehehe, masa gelap yang dimaksud adalah tidak meratanya fasilitas penerangan jalan umum dan listrik juga tidak semuanya merata. Rumah masyarakat pun jaraknya tidak serapat sekarang.

Dulu masyarakat Banjar di Pahuluan yang sering beraktifitas malam hari dari yang sekedar jalan-jalan, begadang bahkan pulang dari belajar-mengaji tidak sedikit yang mengalami apes harus bertemu dengan mahluk yang diberi nama "Takau" ini. Ia menghadang di tengah jalan di samar-samar kegelapan malam berupa sebesar kucing ataupun sebesar kambing, semakin kita dekat dengannya, ia bertambah semakin besar sampai seperti sapi, membesar lagi seperti kerbau rawa dan terus membesar bahkan ia bisa mengejar kita untuk diseruduknya.

Namun ada juga diceritakan penempakan lainnya seperti kelambu besar yang nampak melayang-layang sedikit diudara, kadang juga disebut Takau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun