Mohon tunggu...
Ahmad Ali Rendra
Ahmad Ali Rendra Mohon Tunggu... Lainnya - Kartawedhana

Kurator sekaligus Edukator Museum Rakyat Hulu Sungai Selatan, Anggota Tim Ahli Cagar Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Inilah 9 Makhluk Mitologi dan Urband Legend di Kalimantan Selatan

13 Maret 2022   19:01 Diperbarui: 13 Maret 2022   19:50 16345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis : Rendra

Pemerhati Budaya dan Sejarah 

Wakil Ketua SARABA Hulu Sungai

Seperti juga daerah-daerah lain di Indonesia dan Asia Tenggara pada umumnya, kepercayaan akan hal-hal gaib, mistis bahkan tahayul juga terdapat  di masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan. 

Keberadaan dan kepercayaan tentang makhluk mitologi pun ikut mewarnai khasanah lokal. Kepercayaan itu diwariskan, diceritakan turun-temurun sebagai salah satu dimensi sakral dalam adat-budaya setempat.

Sumbernya tentu saja berasal dari kesaksian masyarakat, cerita-cerita orang tua, maupun cerita rakyat yang merupakan mitos dan legenda.

Di sini penulis akan merangkum beberapa daftar makhluk mitologi yang sudah menjadi Urban Legend di kalangan masyarakat Kalimantan Selatan, khususnya di daerah Hulu Sungai.

Inilah daftarnya :

1. Kuyang

Ilustrasi Kuyang (Sumber: Wikipedia Ghost and Thai Culture)
Ilustrasi Kuyang (Sumber: Wikipedia Ghost and Thai Culture)

Makhluk ini dikenal juga dengan sebutan "Hantu Kuyang". Kuyang adalah suatu penjelmaan dari seseorang wanita yang menggunakan ilmu sihir hitam dengan perantara sebuah minyak (Minyak Kuyang). Minyak Kuyang yang diusap ke sekeliling leher wanita tersebut akan membuat wanita tersebut dikuasai kekuatan hitam, kemudian kepala hingga organ dalamnya terlepas dari tubuh. 

Hantu dengan kepala dan usus yang terburai dan menyala-nyala ini akan terbang mencari mangsa berupa darah perempuan melahirkan. Dari cerita masyarakat yang beredar tidak jarang perbuatan Kuyang ini membahayakan perempuan yang baru saja melahirkan dan anaknya. 

Dulu --bahkan sebagian masih sampai sekarang-- masyarakat Banjar Hulu Sungai akan siaga dan waspada ketika ada keluarga yang melahirkan terlebih itu di malam hari.

Tujuan ilmu Kuyang untuk membuat suami sang Kuyang tunduk dan sayang kepada yang bersangkutan. Ilmu ini termasuk dalam jenis ilmu sihir pemikat dan penakluk lawan jenis. 

Naasnya ilmu Kuyang itu harus diwariskan kepada sang anak atau kepada siapa yang bersedia "menyalin/menggantikan" ilmu itu. Jika tidak, kabarnya sang Kuyang akan bermasalah di pengujung usianya. Dekat dengan kematian tapi tidak juga dijemput maut walaupun batang tubuhnya sudah serupa mayat hidup dan membusuk.

Krasue dalam kebudayaan Thailand sama persis dengan cerita legenda Kuyang yang ada di Kalimantan.

2. Hantu Suluh

Ilustrasi ( Sumber : https://pin.it/183XLIP)
Ilustrasi ( Sumber : https://pin.it/183XLIP)

Hantu Suluh cukup familiar di masyarakat Kalimantan Selatan khususnya di daerah Hulu Sungai saat penerangan belum merata sampai ke desa-desa.

Urband Legend yang satu ini akrab dengan kehidupan zaman dulu pada masyarakat pedesaan yang masih luas hutan dan persawahannya.

Diceritakan, hantu ini sering terlihat di hutan-hutan di dekat persawahan, menyerupai lampu penerangan zaman dulu.

Menurut kepercayaan masyarakat apabila didekati dia akan semakin menjauh. Sebagian masyarakat menduga hantu tersebut sedang mencari ikan layaknya warga yang  mencari ikan di malam hari.

3. Hantu Barabiaban/Mariaban

Tak kalah popular dari Kuyang, makhluk yang disebut Hantu Barabiaban/Mariaban ini sudah menjadi legenda yang terus hidup di masyarakat Kalimantan Selatan. Makhluk raksasa berbulu lebat ini juga tak jarang dikaitkan dengan sumber kekuatan kedigjayaan yaitu kekebalan. Dipercaya bulu Mariaban dapat membuat kulit manusia kebal dari senjata tajam.

Makhluk yang hidup di rimba belantara hutan Kalimantan ini seperti makhluk bunian yang hidup di dua alam (nyata dan alam gaib). 

Pada beberapa folklore dari Kalimantan Selatan juga dapat ditemui cerita tentang Hantu Mariaban/Barabiaban ini. Misalnya dalam riwayat petualangan Haji Batu, seorang ulama Banjar.

Dikisahkan, Haji Batu pernah membunuh makhluk ini dan mengulitinya di hutan Kalimantan. Karena kekuatan dari efek magis bulu Hantu Barabiaban tersebut sebagian orang yang meyakini masih menyimpannya untuk koleksi maupun sebagai jimat kekebalan.

Ada cerita saat orang yang membawa bulu hantu tersebut melintasi kandang ayam maka ayam-ayam akan gaduh ketakutan. Itu katanya gara-gara kekuatan mistis bulu sang Raja Rimba Kalimantan tersebut.

Mengingat ciri-ciri fisik Hantu Barabiaban sekilas ada kemiripan dengan ciri-ciri seekor Bigfoot, makhluk  Cryptozoologi yang dipercaya menghuni daratan hutan Amerika Utara. 

Ada sebuah syair cerita rakyat yang menggambarkan bagaimana besarnya ukuran telapak kaki hantu Mariaban itu. Syair itu berbunyi : "Garapak-garagui talapak kaya tanggui."

Dari sini dapat dianalisis mengingat benda bernama Tanggui yang merupakan tutup kepala khas Kalimantan Selatan itu memiliki diameter kurang lebih hampir mencapai 1 meter.

Entah Hantu Barabiaban/Mariaban itu jenis makhluk mitologi yang bersifat “gaib” dan mitos atau memang spesies sungguhan yg hadir di belantara Kalimantan, sampai saat ini makhluk misterius ini menjadi makhluk Cryptozoologi terpopuler di Kalimantan Selatan.

Ilustrasi Barabiaban (sumber: https://www.artstation.com/artwork/48Nrbq)
Ilustrasi Barabiaban (sumber: https://www.artstation.com/artwork/48Nrbq)

4. Hantu Takaw

Takaw merupakan Urband Legend yang sering ditemui orang-orang di pedesaan pada malam hari. Berwujud seperti kelambu besar. Namun juga ada sebagian yang menyebut makhluk yang membesar dari seperti kucing, lalu jadi seperti anjing, membesar lagi seperti sapi itu juga adalah hantu Takaw.

Ilustrasi (Sumber: pinterest/Design You Trust)
Ilustrasi (Sumber: pinterest/Design You Trust)

5. Hantu Agaman

Hantu yang satu ini kemungkinan besar hanya ditemui di pedesaan. Sampai sekarang masih sering dijumpai di desa-desa yang teduh banyak pepohonan.

Agaman berawal dari seekor musang yang diyakini kesurupan hantu. Suara seekor musang tersebut persis sekali seperti perempuan yang sedang menangis.

Sebagian masyarakat meyakini bahwasanya makhluk yang kadang menakuti manusia yang bisa membesar dan membesar dari seperti seekor kucing sampai lebih besar dari seekor kerbau itu ”penjelmaan” dari Agaman.

Ilustrasi (Sumber : https://pin.it/621VxHO)
Ilustrasi (Sumber : https://pin.it/621VxHO)

6. Tambun

Makhluk mitologi yang satu ini sangat menarik karena kuat hubungannya dengan hewan mitologi sakral. Istilah Tambun ini berasal dari kepercayaan pra-Islam di Kalimantan. Kepercayaan kuno di Kalimantan Selatan mengakui adanya penguasa alam bawah (air) yang dikenal dengan sebutan Tambun. 

Banyak beredar pelbagai versi Tambun. Sebagian masyarakat menyebutnya seperti naga, ada juga seperti kuda nil. Di Kabupaten Tabalong banyak  meyakini makhluk ini seperti tikar yang bisa menggulung orang yang mendekatinya. Versi yang paling populer ialah bentuknya yang menyerupai tikar. Ada pula yang menyebutkan Tambun memiliki kumis (sisinggut) panjang.

Ilustrasi (sumber: pinterest/DeviantArt)
Ilustrasi (sumber: pinterest/DeviantArt)

7. Macan Gunung "Halimaung" Jadi-jadian

Sebagian masyarakat Kalimantan Selatan mempercayai makhluk ini masih banyak menghuni belantara pegunungan Meratus dan menjaga hutan-hutan di sana. Seringkali diceritakan menyerang dan mendatangi orang yang pergi ke hutan tanpa permisi ("batawaran lawan datu"), terlebih yang membakar acan (terasi) di kawasan hutan meratus.  

Dalam sebuah cerita rakyat masyarakat Meratus Loksado di Kalimantan Selatan yang berjudul “Talimbahan Rabit”, makhluk ini digambarkan menyerang masyarakat yang sedang mengambil madu saat hari masih gelap.

Versi lain Macan Jejadian ini juga diceritakan bisa menyamar menjadi manusia. Disamping itu rimba hutan Meratus memang habitat hidup macan dahan Kalimantan  (Neofelis diardi borneensis) yang sekarang mulai langka dan dilindungi.

Ilustrasi ( Sumber: pinterest/DeviantArt)
Ilustrasi ( Sumber: pinterest/DeviantArt)
8. Buhaya Inguan (Buaya Gaib)

Buaya yang dalam bahasa Banjar disebut Buhaya merupakan hewan yang kental dengan dunia mistis dan legenda Kalimantan Selatan. Banyaknya cerita mitos yang berhubungan dengan buaya merupakan hal yang wajar karena budaya sungai yang sangat kuat pada masyarakat Kalimantan Selatan, khususnya sub etnis Banjar Batang Banyu. 

Salah satu yang paling sering didengar adalah adanya orang atau keluarga tertentu yang memelihara Buaya Gaib. Daerah yang terkenal akan mitos ini adalah daerah Kalua di Tabalong yang berdekatan dengan Kabupaten HSU. 

Orang-orang Kalua dahulu kala dikenal sebagai saudagar-saudagar ulung. Sebagian dari mereka masih keturunan para tutus pembesar lokal yang dipercaya mempunyai peliharaan buaya-buaya gaib yang menjadi penjaga perahu mereka ketika berlabuh untuk berniaga.

Melabuh sesajin umpan buaya gaib di Kalua (Sumber: Banjarmasinpost.tribunnews.com)
Melabuh sesajin umpan buaya gaib di Kalua (Sumber: Banjarmasinpost.tribunnews.com)

9. Hantu Panjadian

Hantu Panjadian diyakini adalah perwujudan dari “ilmu hitam” manusia yang dipergunakannya semasa hidup dan saat “si pelaku” meninggal dunia dengan keadaan belum sempat melepas ilmunya. 

Ilmu hitamnya itulah yang akan menjelma menjadi hantu menyerupai mendiang pemilik ilmu. Hantu Panjadian alias orang yang baru meninggal ini diyakini akan menemui beberapa anggota keluarganya dan terkadang juga mengganggu orang-orang di kampung. 

Jika namanya diperbincangkan di malam hari Hantu Panjadian akan menampakkan diri. Jangan coba-coba ditantang bisa jadi dia akan hadir secara mengejutkan.

Masa "tayang" penampakan hantu ini berkeliaran dan gentayangan tidak lebih dari 40 hari.

Ilustrasi diolah dr berbagai sumber
Ilustrasi diolah dr berbagai sumber

Masyarakat penganut Kaharingan Kalimantan Selatan meyakini Hantu Panjadian tersebut sesudah 40 hari akan bersemayam di Gunung Halau-halau. Gunung tertinggi di Kalimantan Selatan yang merupakan gunung sakral masyarakat Dayak Meratus itu melintasi dua kabupaten yaitu Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dan Hulu Sungai Selatan (HSS). (*)

Penulis: Rendra

Pemerhati Budaya dan Sejarah 

Wakil Ketua SARABA Hulu Sungai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun