Banyak beredar pelbagai versi Tambun. Sebagian masyarakat menyebutnya seperti naga, ada juga seperti kuda nil. Di Kabupaten Tabalong banyak meyakini makhluk ini seperti tikar yang bisa menggulung orang yang mendekatinya. Versi yang paling populer ialah bentuknya yang menyerupai tikar. Ada pula yang menyebutkan Tambun memiliki kumis (sisinggut) panjang.
7. Macan Gunung "Halimaung" Jadi-jadian
Sebagian masyarakat Kalimantan Selatan mempercayai makhluk ini masih banyak menghuni belantara pegunungan Meratus dan menjaga hutan-hutan di sana. Seringkali diceritakan menyerang dan mendatangi orang yang pergi ke hutan tanpa permisi ("batawaran lawan datu"), terlebih yang membakar acan (terasi) di kawasan hutan meratus.
Dalam sebuah cerita rakyat masyarakat Meratus Loksado di Kalimantan Selatan yang berjudul “Talimbahan Rabit”, makhluk ini digambarkan menyerang masyarakat yang sedang mengambil madu saat hari masih gelap.
Versi lain Macan Jejadian ini juga diceritakan bisa menyamar menjadi manusia. Disamping itu rimba hutan Meratus memang habitat hidup macan dahan Kalimantan (Neofelis diardi borneensis) yang sekarang mulai langka dan dilindungi.
8. Buhaya Inguan (Buaya Gaib)
Buaya yang dalam bahasa Banjar disebut Buhaya merupakan hewan yang kental dengan dunia mistis dan legenda Kalimantan Selatan. Banyaknya cerita mitos yang berhubungan dengan buaya merupakan hal yang wajar karena budaya sungai yang sangat kuat pada masyarakat Kalimantan Selatan, khususnya sub etnis Banjar Batang Banyu.
Salah satu yang paling sering didengar adalah adanya orang atau keluarga tertentu yang memelihara Buaya Gaib. Daerah yang terkenal akan mitos ini adalah daerah Kalua di Tabalong yang berdekatan dengan Kabupaten HSU.
Orang-orang Kalua dahulu kala dikenal sebagai saudagar-saudagar ulung. Sebagian dari mereka masih keturunan para tutus pembesar lokal yang dipercaya mempunyai peliharaan buaya-buaya gaib yang menjadi penjaga perahu mereka ketika berlabuh untuk berniaga.