Mohon tunggu...
Ahmad Ali Rendra
Ahmad Ali Rendra Mohon Tunggu... Lainnya - Kartawedhana

Kurator sekaligus Edukator Museum Rakyat Hulu Sungai Selatan, Anggota Tim Ahli Cagar Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kandangan, Ibu Kota Hulu Sungai Zaman Kolonial dan Pusat Pergerakan Kemerdekaan Indonesia di Kalimantan (Bagian I)

4 November 2020   01:33 Diperbarui: 4 November 2020   08:49 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 3. Persatuan Bangsa Indonesia (PBI) Cabang Kandangan. Sumber: Koleksi Yurliani Johansyah. (Parindra:Wajidi)

Tak berjarak jauh dari maraknya pergerakan nasional di Jawa sejak awal Abad Ke-20, fenomena serupa juga terjadi di Kandangan ibukota Hulu Sungai tersebut. Partai-Partai Politik yang muncul meliputi PBI, SKI, PPI, Perwani, GAPPIKA, Parindra (yang juga berperan dalam bidang pendidikan), dan Organisasi Kemasyarakatan lainnya seperti Musyawaratuthalibin dan lain sebagainya. 

Banyaknya organisasi dan partai yang berkembang pada gilirannya menelorkan tokoh kebangsaan, yang kelak ketika pecah revolusi fisik dikenal populer sebagai kaum republiken, bahkan banyak yang tak segan terjun langsung sebagai gerilyawan pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia.

Gambar 3. Persatuan Bangsa Indonesia (PBI) Cabang Kandangan. Sumber: Koleksi Yurliani Johansyah. (Parindra:Wajidi)
Gambar 3. Persatuan Bangsa Indonesia (PBI) Cabang Kandangan. Sumber: Koleksi Yurliani Johansyah. (Parindra:Wajidi)

Gambar 4. Kemungkinan Jalan kandangan, Straat, Vermoedelijk te Kandangan(KITLV)
Gambar 4. Kemungkinan Jalan kandangan, Straat, Vermoedelijk te Kandangan(KITLV)

Data-data terkait tulisan diambil dari sumber:

  • Sejarah Banjar, Balitbangda Prov.Kalsel ( Arthum Arta, Syamsiar Seman, Wajidi, Dkk )
  • Lintas Rev. Fisik di HSS, Pemda Hulu Sungai Selatan ( Burhanuddin Soebely, Djarani E.M. )
  • EKSISTENSI PARTAI INDONESIA RAYA (PARINDRA) DI KALIMANTAN SELATAN, 1935-1942 ( Wajidi )
  • Koninklijk Instituut voor Taal, Land en Volkenkunde (KITLV)
  • Digital collections universiteit leiden
    • Penyunting Redaksi : Norpikriadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun