1. Persiapan Lahan: Pilihlah lahan yang terkena sinar matahari langsung dan bebas dari genangan air. Gemburkan tanah dan tambahkan pupuk kompos untuk meningkatkan kesuburan.
2. Penanaman: Tanam bibit cabai dan terong pada jarak sekitar 50-60 cm antara satu tanaman dengan yang lain. Pastikan bibit ditanam pada kedalaman yang cukup, sehingga akar dapat berkembang dengan baik.
3. Penyiraman: Siram tanaman secara teratur, terutama saat musim kemarau. Pastikan tanah tetap lembab, namun hindari genangan air yang dapat menyebabkan busuk akar.
4. Pemupukan: Berikan pupuk organik atau kompos secara berkala untuk memastikan tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup. Pupuk dapat diberikan setiap dua minggu sekali.
5. Pengendalian Hama: Perhatikan tanda-tanda serangan hama atau penyakit pada tanaman. Gunakan pestisida alami seperti air bawang putih atau air sabun untuk mengendalikan hama tanpa merusak lingkungan.
Dengan perawatan yang tepat, bibit cabai dan terong yang ditanam di pekarangan rumah diharapkan dapat tumbuh subur dan memberikan hasil panen yang memuaskan. Program ini merupakan langkah kecil menuju ketahanan pangan yang lebih baik di Desa Randu Agung.
Kami berharap, "Gerakan 1000 Bibit Cabai dan Terong" ini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk melakukan hal serupa, sehingga ketahanan pangan di tingkat lokal dapat terus diperkuat.
---
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H