Mohon tunggu...
Pendidikan

Budaya dalam Dimensi Ekonomi

7 Maret 2019   15:16 Diperbarui: 7 Maret 2019   15:35 2775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENGARUH KEBERAGAMAN BUDAYA TERHADAP PENINGKATAN EKONOMI

(Perspektif Ekonomi)

*Maulana Ahmad Nur Hidayatullah

  

Bhineka Tunggal Ika lahir sebagai falsafah bangsa Indonesia, karena Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Tak kurang ada 300 suku bangsa, dimana setiap suku bangsa memiliki karakter dan corak kebudayaan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain.Keragaman budaya bisa menjadi peluang kekuatan dalam membangun bangsa, jika keragaman budaya itu dikelola dengan baik, namun bisa menjadi ancaman perpecahan bangsa, bila tidak mampu mengelolanya.

Keberagaman merupakan suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaan dalam berbagai bidang terutama suku bangsa, ras, agama, pemikiran dan budaya, setidakny ada 3 faktor penyebab keberagaman, yaitu:

  • Latar Belakang Sejarah

Dalam perjalanan sejarah menyebutkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal Cina Bagian Selatan. Sebelum tiba di Nusantara mereka berhenti di berbagai tempat dan menetap dalam jangka waktu yang lama, bahkan mungkin hingga beberapa generasi. Selama bermukim di tempat-tempat tersebut, mereka melakukan adaptasi dengan lingkungannya. Mereka mengembangkan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan-keterampilan khusus sebelum melakukan perjalanan. Dengan perbedaan pengalaman dan pengetahuan telah menyebabkan timbulnya perbedaan suku bangsa dengan budaya yang beranekaragam di Indonesia.

  • Perbedaan Kondisi Geografis

Perbedaan-perbedaan kondisi geografis telah melahirkan berbagai suku bangsa dan keberagaman budaya Indonesia. Hal itu berkaitan dengan : Pola kegiatan ekonomi, Perwujudan kebudayaan yang ada contohnya: nelayan, pertanian, kehutanan, dan perdagangan. Sehingga mereka akan mengembangkan corak kebudayaan yang khas dan cocok dengan lingkungan geografis mereka tanpa mengganggu kebudayaan yang lainnya.

  • Keterbukaan terhadap Kebudayaan Luar

Bangsa Indonesia adalah contoh bangsa yang terbuka. Hal ini dapat dilihat dari besarnya pengaruh asing dalam membentuk keanekaragaman masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.Pengaruh asing pertama yaitu ketika orang-orang India, Cina, dan Arab di susul oleh bangsa Eropa. Bangsa tersebut datang membawa kebudayaan yang beranekaragam.

Dan budaya sendiri merupakan cara hidup dan karakter yang berkembang, serta dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang yang diwariskan dari generasi ke generasi. Dapat disimpulkan keragaman budaya adalah berbedanya kondisi antara kelompok masyarakat dalam sgegala bidang, baik sosial, ras, agama, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, karya seni, dan karakter yang diwariskan dari generasi ke generasi. Perbedaan itulah akan menyebabkan perpecahanyang pastinya akan merugikan dalam segala bidang  apabila kita tidak dapat mengelolanya. Tapi pada keberagaman budaya terdapat potensi yang besar, terlebih dalam hal peningkatan ekonomi.

Untuk mengoptimalkan potensi tersebut, masyarakat harus di latih dan di dorong agar menjadi masyarakat yang Multikultural, yakni masyarakat yang besediaa menerima kelompok lain secara sama sebagai kesatuan tanpa memperdulikan perbedaan budaya, etnik, gender, bahasa maupun agama. Multikulturalisme memberikan penegaasan bahwa dengan segala perbedaaannya itu mereka ialah sama di ruang publik, menekankan pengakuan dan penghargaan pada perbedaan. Dengan begitu perpecahan dapat di hindarkan dan menjadikan keberagaman menjadi suatu hal yang menguntungkan, seperti halnya menjadikan budaya sebagai destinasi budaya yang menarik.

Bali merupakan salah satu daerah yang berhasil megoptimalkan potensi budaya yang dimiliki lewat pariwisata berbasis budaya sebagai penyokong utama perekonomian lokal, itu di buktikan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, dengan membaiknya sektor pariwisata jumlah pengangguran terbuka di Bali turun 0,42% pada Februari 2018. Langkah tersebut diikuti oleh Kabupaten Banyuwangi yang berhasil menurunkan 50%  jumlah pengangguran terbuka menjadi 3,07 persen lewat sektor pariwisatanya. Secara Nasional pendapatan devisa Indonesia lewat sektor pariwisata meningkat dari US$ 17 Miliyar pada 2017 menjadi 20 Miliyar US$ pada 2018[1].

Itu membuktikan bahwa keberagaman budaya yang di miliki Indonesia mampu mendongkrak perekonomian lokal maupun Nasional. Namun menilik kondisi di lapangan ada beberapa masalah yang harus kita hadapi bersama dalam pemanfaatan keberagaman budaya di bidang ekonomi, yaitu: 

Pembangunan ekonomi yang belum mampu diimbangi oleh pembangunan karakter bangsa mengakibatkan terjadinya krisis budaya yang dapat memperlemah jati diri bangsa dan ketahanan budaya. 

Belum maksimalnya pehamanan masyarkat akan budaya, ini dapat dilihat adanya disorientasi  nilai budaya itu sendiri.

komitmen pemerintah dan masyarakat dalam mengelola kekayaan budaya belum optimal karena terbatasnya pemahaman. 

Adanya pluralisme antar budaya lokal dan luar.

Dari permasalahan di atas, ada beberapa solusi yang ditawarkan penulisagar dalam pemanfaatan keberagaman budaya tidak sampai menghilangakan nilai luhur yang terkandung dalam budaya itu sendiri, di antaranya: 

  • mengembangkan modal untuk mengaktualisasikan nilai-nilai luhur budaya bangsa dalam menghadapi derasnya arus budaya global dengan mendorong terciptanya ruang dan dialog lintas budaya.
  • menyelesaikan peraturan perundang-undangan sebagai payung hukum dalam melindungi, melestarikan dan memanfaatkan kebudayaan serta penyusunan petunjuk pelaksanaannya.
  • penguatan nilai - nilai kearifan lokal sebagai salah satu dasar pengembangan etika pergaulan sosial untuk memperkuat identitas nasional.
  • mengembangkan kerja sama yang sinergantarpihak terkait dalam optimalisasi keberagaman budaya.
  • melakukan stimulasi dan memfasilitasi penyelenggaraan Festival Budaya Daerah
  • mengoptimalkan koordinasi pengembangan nilai budaya, seni, dan film.

 

Dari beberapa point di atas, pemerintah selaku pemegang otoritas harus memberikan payung hukum sebagai imunitas keberagaman budaya agara tidak ada klaim dari pihak yang tidak bertangungjawab. Pemerintah sebagai badan eksekutif juga hars mampu mengayomi secara nyata para budayawan dan seniman dalam mengembangkan dan melestarikan budaya agar tak tergerus oleh pengaruh globalsasi. Dan Mahasiswa harus kembali ke jati dirinya yang mampu menjadi Agent of Change, Agen Of Analisys dan Agen Of Cantrol supaya makasimal dalam menjaga eksistensi Bhineka Tunggl Ika, dengan menjaga persatuan ditengah keberagaman yang ada.

 
[1](https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/09/10/berapa-pendapatan-devisa-dari-sektor-pariwisata-indonesia)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun