Ada cerita yang beredar bahwa Sephia adalah wanita yang menghubungi Erros Candra (gitaris Sheila On 7 sekaligus pencipta lagu Sephia) saat larut malam melalui telepon umum yang ada di seberang rumah Erros.
Di telepon, Sephia bilang bahwa dia menelpon Erros melalui telepon umum di depan rumah Erros. Ketika Erros  melihat ke telepon umum yang ada di depan rumah, ternyata tidak ada orang di sana, yang dia lihat hanya telepon umum yang ganggangnya sedang menggantung dan mengayun seolah baru saja ada yang memakainya.
Setelah mencari tahu tentang siapa itu Sephia dan di mana alamatnya melalui fansnya, Erros pun mengunjungi rumah Sephia, dan akhirnya dia dapati dari orang tua Sephia bahwa Sephia adalah penggemar berat Sheila On 7 dan sudah wafat 1 bulan yang lalu. Setelah itu, Erros pun menciptakan lagu dan didedikasikan kepada ruh Sephia. Begitu kira-kira konspirasinya.
Setelah membaca artikel itu, saya jadi ngeri dengan lagu Sephia.
Melalui pengalam, saya dapati ternyata menghayati dan menalar lagu memiliki sensasi yang berbeda.
Istilah "emosi" dalam kaca mata para musikolog mempunyai defenisi yang sedikit berbeda dengan para psikolog. Di kalangan musikolog, emosi didefenisikan sebagai cepat lambat (elemen tempo) atau keras dan lembutnya (elemen dinamika) sebuah komposisi musik.
Sedangkan "emosi" dalam kaca mata psikolog diartikan sebagai impuls (dorongan hati) yang muncul akibat dari suatu rangsangan dari dalam maupun dari luar.
Demi memudahkan penyampaian dalam esai ini, maka masing-masingnya kita istilahkan dengan "emosi musik" dan "emosi psikis".
Emosi musik bisa menjadi sebab munculnya emosi psikis. Emosi psikis pun juga bisa menjadi sebab munculnya emosi musik. Dalam kata lain, emosi musik dan emosi psikis bisa menjadi sebuah sebab akibat.
Nikmat lagu hanya terasa di saat saya mencoba menghayati emosi musik yang ditransfer melalui elemen tempo dan elemen dinamika irama, nada, dan suara. Selagi lagu itu masih sesuai dengan selera saya, maka saya masih bisa menikmatinya.
Lain sensasinya ketika saya menalar lagu. Saat itu saya mempertanyakan apa maksud lirik yang disampaikan? bagaimana majas yang digunakan? berapa progresi akord yang digunakan?Â