Mohon tunggu...
Ahmad fakhri nizam
Ahmad fakhri nizam Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

nama saya ahmad fakhri nizam umur 19 tahun,lahir di surabaya pada tanggal 8 agustus 2002.saya tinggal di surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Media Sosial Membahayakan Identitas Nasional

17 Desember 2021   14:23 Diperbarui: 17 Desember 2021   14:36 814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Media sosial membahayakan identitas nasional

Artikel ini akan membahas tentang bahayanya media sosial untuk identitas nasional,identitas nasional merupakan suatu ciri Yang dimiliki suatu negara Identitas inilah yang dapat membedakan satu negara dengan negara lainya.Di artikel ini saya akan membahas identitas nasional dari sudut pandang ke ramahanya.indonesia sendiri mempunyai ciri khas yaitu masyarakatnya yang ramah contoh simple keramahan orang Indonesia dikutip dari buku menemukan Indonesia karya pandji pragiwaksono ,jika dibandingkan Negara singapura,sifat ramah itu akan sangat terlihat.menurutnya sangat sulit menemukan sopir taksi disana yang tersenyum kepada penumpang.,itu merupakan salah satu daya tarik untuk turis mancanegara untuk datang ke indonesia.pernahkah kalian berfikir mengapa indonesia di sebut sebagai negara yang ramah:

1.Suka Berinteraksi dengan Orang Lain

Orang Indonesia sangat senang berinteraksi dengan orang lain, terutama saat bertemu dengan orang asing.

2.bersikap santun

Sejak kecil,kita sebagai warga negara indonesia telah di ajarkan untuk bersikap sopan kepada orang lain,tanpa memandang ras,agama maupun negara,mereka dianggap sama.Saat pertama kali bertemu dengan orang asing, orang Indonesia pasti akan tersenyum dan agak menundukan kepala menunjukkan sikap sopan, Sikap sopan semacan ini membuat orang asing lebih menghormati kita

3. Murah senyum

Tidak semua negara di dunia memiliki sikap ramah yang selalu tersenyum kepada siapapun. Orang Indonesia mudah tersenyum ketika bertemu orang yang mereka kenal atau tidak, seperti orang asing. Hal inilah yang membuat Orang asing merasa bahwa warga indonesia terlihat sangat ramah

Keramahan tersebut yang membuat orang asing nyaman,bahkan ada wisatawan yang awalnya berniat untuk berwisata lalu kemudian mereka memilih untuk tinggal di indonesia,karena keramahtamahanya dan budaya indonesia yang khas.itu hal yang membuat kita sebagai warga indonesia layak berbangga.namun kini di era globalisasi yang semua orang dapat bebas berkomentar disosisal media membuat Indonesia belum siap menerima derasnya arus globalisasi.

gambar ketika warga Indonesia menyerang akun instagram milik  Stephen fry,yang dikira wasit badminton All England.stephen fry sendiri merupakan aktor klomedian inggris

Gambar di atas merupakan salah satu contoh ketidak sopanan warga Indonesia di sosial media,hal tersebut secara tidak langsung membuat Indonesia malu karena apa,pertama akun yang berkomentar negative di kolom komentar Stephen fry merupakan orang Indonesia dan mengunakan bahasa Indonesia.kedua mereka juga menyerang dengan nada-nada yang tidak sopan,hal tersebut sangat berbanding terbalik dengan orang Indonesia yang bersikap santun.

Ketidak sopanan warga Indonesia disosial media juga diperkuat oleh riset dari microsoft Dikutip dari CNN Indonesia -- Microsoft kembali merilis Riset Digital Civility Index (DCI) 2021, yang menyatakan bahwa netizen makin tidak sopan saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia menduduki peringkat paling bawah dikawasan asia tenggara.dari total 32 negara yang disurvey Indonesia menduduki peringkat bawah urutan ke 29. Ada 32 negara dan 16.000 responden yang terlibat dipenelitian ini.

Pertanyaan muncul kenapa warga Indonesia di Indonesia sosial media memiliki kesopanan yang tergolong rendah??pakar media sosial yang juga pendiri drone empirit and media kernels Indonesia,ismail fahmi mengatakan bahwa penelitian Microsoft menggambarkan kondisi pengguna media sosial yang ada di Indonesia.disisni juga ada 3 faktor yang memepengaruhi risiko kesopanan digital di Indonesia.survei Microsoft,hoaks dan penipuan manjadi faktor tertinggi yang mempengaruhi tingkat kesopanan di Indonesia.di urutan kedua ada kebencian dan di nomer tiga ada diskriminsi  

Contoh hoaks tentang garam dapur NACL dapat melawan virus corona

Selain hoaks dan penipuan ujaran kebencian juga sangat berbahaya bagi kesopanan tetapi juga berbahaya bagi korban ujaran kebencian(hate speech)karena itu bisa berpengaruh kepada psikologis seseorang.apakah kalian pernah mendapatkan ujaran kebencian di sosial media(hate speech)?? Entah itu mengacu kepada agama,suku,ras,warna kulit hingga jenis kelamin.

Jika anda berpikir kenapa jenis kelamin bisa menjadi objek ujaran kebencian disosisal media?

Disini ujaran kebencian jenis kelamin lebih rentan dan kerap terjadi kepada perempuan mulai dari sosial media, lingkungan pergaulan (sekolah, kampus), bahkan di dunia kerja. Ujaran kebencian itu berupa hinaan yang berkaitan dengan diri sendiri,semisal body shaming

Body shaming adalah ketika sesorang mecelah tubuh/penampilan orang lain,seperti menyebutkan kurang cantik,kurang langsing,kurang berisis dan masih banyak lagi .maka dari itu kita sebaiknya mengindari ujaran kebencian mencelah tubuh/penampilan sesorang karena kita tidak pernah tahu apakah hal tersebut dapat meninggalkan luka psikologis terhadap korban.

Dan yang terakhir yaitu deskriminasi,disini saya ambil contoh yang ramai di media sosial yaitu deskriminasi terhadap orang yang tidak memiliki beauty privilege ( hak isitimewa yang didapat orang-orang yang dianggap lebih cantik atau menarik berdasarkan standar kecantikan yang ada di masyarakat ) kita ambil contoh jika dimedia sosial ada dua oang,yang satu memiliki beauty privilege dan yang satu tidak memiliki beauty privilege dan mereka berdua sama-sama memiliki kasus pencemaran nama baik,warga media sosial lebih berempati dan membela ke orang yang memiliki  beauty privilege.hal tersebut lah yang membuat beauty privilege dapat menyebabkan deskriminasi

 Terlepas dari pro kontra terhadap survei yang dilakukan microsoft seharusnya itu menjadi tamparan kita semua agar lebih sopan dan bijak saat menggunakan media sosial terlebih lagi saat berkomentar di media sosial

Terlepas dari pro dan kontra terhadap riset yang dilakukan oleh microsft,itu seharusnya menjadi tamparan keras bagi kita semua dalam bijak menggunakan sosial media,terlebih lagi kita sebagai warga Indonesia yang terkenal dengan keramahanya dan kesopananya harusnya kita juga membawa sifat ramah dan sopan saat menggunakan sosial media.kita semua pasti tidak akan mau kan jika identitas nasional kita sebagai Negara yang ramah akan hilang.maka dari itu mulai sekarang berhenti mengunakan sosial media untuk ajang membully,menghina orang lain.buktikan bahwa Indonesia adalah Negara yang ramah,sopan di dunia nyata dan di dunia maya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun