Ketidak sopanan warga Indonesia disosial media juga diperkuat oleh riset dari microsoft Dikutip dari CNN Indonesia -- Microsoft kembali merilis Riset Digital Civility Index (DCI) 2021, yang menyatakan bahwa netizen makin tidak sopan saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia menduduki peringkat paling bawah dikawasan asia tenggara.dari total 32 negara yang disurvey Indonesia menduduki peringkat bawah urutan ke 29. Ada 32 negara dan 16.000 responden yang terlibat dipenelitian ini.
Pertanyaan muncul kenapa warga Indonesia di Indonesia sosial media memiliki kesopanan yang tergolong rendah??pakar media sosial yang juga pendiri drone empirit and media kernels Indonesia,ismail fahmi mengatakan bahwa penelitian Microsoft menggambarkan kondisi pengguna media sosial yang ada di Indonesia.disisni juga ada 3 faktor yang memepengaruhi risiko kesopanan digital di Indonesia.survei Microsoft,hoaks dan penipuan manjadi faktor tertinggi yang mempengaruhi tingkat kesopanan di Indonesia.di urutan kedua ada kebencian dan di nomer tiga ada diskriminsi Â
Contoh hoaks tentang garam dapur NACL dapat melawan virus corona
Selain hoaks dan penipuan ujaran kebencian juga sangat berbahaya bagi kesopanan tetapi juga berbahaya bagi korban ujaran kebencian(hate speech)karena itu bisa berpengaruh kepada psikologis seseorang.apakah kalian pernah mendapatkan ujaran kebencian di sosial media(hate speech)?? Entah itu mengacu kepada agama,suku,ras,warna kulit hingga jenis kelamin.
Jika anda berpikir kenapa jenis kelamin bisa menjadi objek ujaran kebencian disosisal media?
Disini ujaran kebencian jenis kelamin lebih rentan dan kerap terjadi kepada perempuan mulai dari sosial media, lingkungan pergaulan (sekolah, kampus), bahkan di dunia kerja. Ujaran kebencian itu berupa hinaan yang berkaitan dengan diri sendiri,semisal body shaming
Body shaming adalah ketika sesorang mecelah tubuh/penampilan orang lain,seperti menyebutkan kurang cantik,kurang langsing,kurang berisis dan masih banyak lagi .maka dari itu kita sebaiknya mengindari ujaran kebencian mencelah tubuh/penampilan sesorang karena kita tidak pernah tahu apakah hal tersebut dapat meninggalkan luka psikologis terhadap korban.
Dan yang terakhir yaitu deskriminasi,disini saya ambil contoh yang ramai di media sosial yaitu deskriminasi terhadap orang yang tidak memiliki beauty privilege ( hak isitimewa yang didapat orang-orang yang dianggap lebih cantik atau menarik berdasarkan standar kecantikan yang ada di masyarakat ) kita ambil contoh jika dimedia sosial ada dua oang,yang satu memiliki beauty privilege dan yang satu tidak memiliki beauty privilege dan mereka berdua sama-sama memiliki kasus pencemaran nama baik,warga media sosial lebih berempati dan membela ke orang yang memiliki  beauty privilege.hal tersebut lah yang membuat beauty privilege dapat menyebabkan deskriminasi
 Terlepas dari pro kontra terhadap survei yang dilakukan microsoft seharusnya itu menjadi tamparan kita semua agar lebih sopan dan bijak saat menggunakan media sosial terlebih lagi saat berkomentar di media sosial
Terlepas dari pro dan kontra terhadap riset yang dilakukan oleh microsft,itu seharusnya menjadi tamparan keras bagi kita semua dalam bijak menggunakan sosial media,terlebih lagi kita sebagai warga Indonesia yang terkenal dengan keramahanya dan kesopananya harusnya kita juga membawa sifat ramah dan sopan saat menggunakan sosial media.kita semua pasti tidak akan mau kan jika identitas nasional kita sebagai Negara yang ramah akan hilang.maka dari itu mulai sekarang berhenti mengunakan sosial media untuk ajang membully,menghina orang lain.buktikan bahwa Indonesia adalah Negara yang ramah,sopan di dunia nyata dan di dunia maya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H