"Lagipula, apalah artinya wanita? Seorang wanita tak lebih dari jamban penuh kepalsuan dan kesombongan, kekejaman serta kebohongan.Â
"Memang benar, pada sampul luarnya wanita tampak bagaikan tempat berlindung yang menjanjikan ketenangan; meskipun begitu, galilah lebih dalam, dan yang akan kau dapatkan hanyalah gelombang masalah serta kekacauan.Â
Sebagai musuhmu, ia merusak seluruh dunia dan mem- buatnya menentangmu; sebagai temanmu, ia merusak jiwamu.Â
Jika kau berkata 'Lakukan ini!', bisa dipastikan bahwa ia takkan melakukannya; jika kau katakan 'Jangan lakukan ini!', bisa dipastikan ia akan pergi ke ujung dunia dan melakukannya! Saat kau menderita, ia akan bahagia; ketika kau bahagia, ia akan berada di neraka.
Begitulah kaum wanita, temanku, dan kau harus mengingatnya."
(05-07-2024)Â
Aku telah mati dalam cahaya rembulan; cahaya yang diciptakannya dengan api membara dan aku menjadi abu karenanya.Â
Begitulah nasibku; nasib seorang budak yang hidupnya ditentukan oleh sang takdir dalam gelapnya gurun.Â
Seolah kehilangan dunianya; bahkan kehilangan dirinya, yang hidup dalam kesengsaraan cinta.Â
(07-07-2024)Â
Yang terpenting adalah:Â
Membiasakan diri dengan hal-hal tidak penting;Â
Tak terlalu bertamasya untuk hal yang "penting";Â
Sejatinya kepentingan adalah euforia;Â
Berbiasa dengan yang biasa-biasa saja;Â
Lalu berjalan dengan semestinya;Â
dan paling terpenting, adalah tidak penting.Â
Bukan nasihat.
(21-07-2023)Â
Pada akhirnya sunyi adalah teman paling setia;
yang mengantarkanku ke seluruh penjuru alam yang bahkan ragaku tak sanggup menyelaminya.Â
(30-09-2022)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H