Podcast telah menjadi fenomena yang signifikan dalam dunia media dan hiburan digital. Awalnya diperkenalkan pada awal 2000-an, podcast telah berkembang menjadi salah satu bentuk konten paling populer dan diminati secara luas oleh pendengar seluruh dunia. Podcast juga menjadi salah satu media konten yang banyak mendapat perhatian masyarakat dan telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir ini. Adanya pembuatan podcast ini sebagai bentuk pemenuhan penilaian Ujian Akhir Semester Gasal 2023/2024 Mata Kuliah Referensi yang diampu oleh dosen, Dessy Harisanty, S,Sos., MA.
PODSKA
Kegiatan podska (podcast seru anak perpustakaan) merupakan sebuah kegiatan membuat sebuah podcast yang terdiri dari 1 orang sebagai modeator dan 2 orang sebagai narasumber dari mahasiswa D3 Perpustakaan Universitas Airlangga. Podcast ini mengambil tema "Layanan Referensi dan Perpustakaan Perguruan Tinggi Memanfaatkan Website dalam Bermedia Sosial" dengan berdasar pada jurnal yang terafiliasi. Podcast ini nantinya akan di unggah ke laman youtube D3 Perpustakaan Unair dalam bentuk video podcast.
Tujuan podcast adalah untuk berbagi informasi dan pengetahuan tentang layanan referensi yang disediakan oleh universitas, berbagi pengalaman sebagai mahasiswa, dan memberikan pengetahuan baru kepada Anda. dan juga untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang layanan referensi yang disediakan oleh universitas dan upaya penelitian dan pengembangan universitas. Sebagai jantung dari sebuah Perguruan Tinggi, Perpustakaan menyediakan layanan referensi sebagai pusat layanan utamanya. Layanan referensi memberikan saran, asistensi dan instruksi pada pemustaka dengan berbagai kepentingan dan berbagai usia untuk dapat memanfaatkan berbagai sumber informasi .
Kenapasih Perpustakaan perguruan tinggi sekarang harus memanfaatkan website dalam bermedia sosial ?Â
Media sosial memungkinkan pengguna untuk membuat profil mereka sendiri dan membuat koneksi dengan orang lain secara online, serta memungkinkan mereka untuk berkontribusi dan berbagi konten dan komentar di jaringan online. Nah di zaman  sekarang kan teknologi sudah berkembang jadi pustakawanpun harus mengupgrade perpustakaan agar tidak ketinnggalan zaman maka dari itu pustakawan harus memanfaat berbagai media untuk mempromosikan perpustakaannya  dan juga sebgai branding diri juga .
Di dalam layanan referensi pasti ada beberapa tipe yang dikembangkan menurut kalian , sepengetahuan kalian saja tipe bagaimana sih yang dapat dikembangkan dalam layanan referensi ?
 -      Reference Desk Adalah model layanan referensi yang tradisional, dimana pustakawan khusus layanan referensi menempati satu meja atau counter yang tetap dimana lokasi penempatannya strategis, sehingga pemustaka dapat mudah menemukannya.
- Â Â Â Â Instruction Pustakawan memberikan instruksi kepada pemustaka terkait penelusuran sumber informasi yang dicari pemustaka. Pemberian instruksi dapat dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pemberian instruksi langsung dilakukan secara tatap muka, bisa secara formal dalam kelas atau pelatihan maupun secara personal. Selain pemberian instruksi langsung, dapat dilakukan pemberian instruksi secara tidak langsung, yaitu dengan cara berkomunikasi via email atau media komunikasi lainnya.
- Â Â Â Â Â Roving Reference Model dimana pustakawan tidak memiliki tempat atau meja yang tetap. Pustakawan berkeliling menawarkan layanan referensi kepada pemustaka yang nampak membutuhkan bantuannya.
Subject Specialists Pustakawan yang memiliki pengetahuan yang mendalam terhadap sebuah subjek, sehingga pertanyaan dan daftar referensi yang diajukan
Dari kegiatan Podska kami diatas  sebagai mahasiwa khususnya mahaiswa D3 Perpustakaan Universitas Airlangga memberikan sebuah informasi mengenai Layanan Referensi di Perpustakaan Perguruan Tinggi untuk  memanfaatkan Website dalam bermedia sosial kepada mahasiswa yang belum mengetahui apasih pentingnya Pemanfaatan website  layanan referensi di perguruan tinggi dalam bermedia sosial itu ?
Nah diatas kami sudah memberikan sedikit penjelasan mengenai apa itu Layanan Referensi di Perpustakaan Perguruan Tinggi untuk  memanfaatkan Website dalam bermedia sosial.
