Mohon tunggu...
Ahmad Muzakki Jamain
Ahmad Muzakki Jamain Mohon Tunggu... Wiraswasta - Selalu Ada Kebaikan dalam Setiap Moment

Kejernihan berfikir seperti mata air pengunungan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tindakan Tidak Terpuji terhadap Pak SBY

15 Desember 2018   17:09 Diperbarui: 15 Desember 2018   17:22 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pak SBY bertemu langsung dengan masyarakat Riau, ketika mampir di warung masyarkat. (dok. pribadi)

Pisang emas dibawa berlayar
Masak sebiji di atas peti
Hutang emas boleh dibayar
Hutang budi dibawa mati

Perlakuan terhadap SBY selaku pribadi dan keluarga beserta rombongan Partai Demokrat di Pekanbaru adalah tindakan tidak terpuji . Tindakan dan sikap yang kurang budi dan jauh dari nilai-nilai adab. Riau dengan adat melayu adalah budaya Islam yang telah mendarah daging. Adat yang terbentuk menghargai saudara sendiri.

Bila ditelisik lebih lanjut, bahwa SBY telah dianugrahi gelar adat Seri Indra Setia Amanah Wangsa Negara oleh Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau. Gelar yang diberikan berasal dari hasil musyawarah dari pemangku LAM. Gelar yang memiliki tanggungjawab yang mesti ditunaikan.

Pemilihan Presiden tahun 2019 adalah kompetisi antara Paslon Jokowi-Ma'ruf  dengan Pak Prabowo-Sandi. Kepada siapa yang dimanahkan kekuasaan adalah hasil musyawarah keluarga, organisasi kemasyarakatan yang disalurkan lewat Partai Politik atau perseorangan yang tidak bergabung dengan partai politik.

Pak SBY melihat langsung ulah perbuatan tidak terpuji pengrusakan baliho. (dok. pribadi)
Pak SBY melihat langsung ulah perbuatan tidak terpuji pengrusakan baliho. (dok. pribadi)
"Ini bukan perang dan kompetisi saya" Penegasan oleh Pak SBY tentang ulah perbuatan tidak terpuji atas perusakan baliho ucapan selamat datang dan pembungan bendera ke dalam saluran air. Upaya untuk membawa dan memprovokasi secara negatif dan mengadu domba. Tindakan yang tidak jantan dan jauh dari keadaban orang yang pernah belajar agama dan budi pekerti atau moral.

"Alhamdulillaah makin terang dan jelas, siapa yang mengarsiteki dan mengarahkan dilakukan tindakan yang sangat tidak terpuji ini". Pak SBY sampaikan kepada wartawan untuk menjadikan peristiwa ini mesti diusut tuntas dan pelakunya mempertanggungjawabkan secara hukum. Sesuai dengan UU yang berlaku.

Pilihan arif dan bijaksana dari Pak SBY untuk tidak memperkeruh suasana, dengan meminta untuk menurunkan baliho dan bendera Partai Demokrat.

"Lebih baik kita mengalah dan diturunkan daripada kita menyaksikan bendera kita, baliho-baliho yang tidak bersalah, dirobek, diturunkan, diinjak-injak, dibuang ke selokan. Sama dengan menginjak-injak saya, merobek saya, dan membuang saya ke selokan. Lebih baik kita mengalah, turunkan semua, hari ini,". 

Pak SBY bertemu langsung dengan masyarakat Riau, ketika mampir di warung masyarkat. (dok. pribadi)
Pak SBY bertemu langsung dengan masyarakat Riau, ketika mampir di warung masyarkat. (dok. pribadi)
Beberapa rangkaian kegiatan Pak SBY dan rombongan adalah bertemu dengan masyarakat Riau untuk mendengar aspirasi dan keluhan masyarakat yang diperjuangkan oleh Partai Demokrat. Bertemu dengan masyarakat Nias yang belum mendapatkan hak sebagai warga negara dengan ketiadaan KTP dan juga tidak bisa menggunakan layanan BPJS kesehatan.

Beberapa hal yang akan menjadi kebijakan Pak SBY dan Partai Demokrat yang semuanya bermuara kepada kesejahteraan masyarakat Indonesia, termasuk masyarakat Riau. Hal ini termaktub dalam 14 Prioritas Partai Demokrat. Perjuangan lewat kebijakan yang diperjuangkan oleh Partai Demokrat di Parlemen dan beberapa Legislatif yang didukung oleh Partai Demokrat.

"Saya bersama Partai Demokrat akan memperjuangkan aspirasi bapak ibu, seperti dimasa kepemimpinan saya dulu, saya berharap kedepan harga-harga kebutuhan kembali terjangkau, harga sawit juga naik, agar masyarakat daya belinya juga naik,"

Bagi saya pribadi inilah komitmen dari Pak SBY terhadap masyarakat Indonesia. Komitmen Negarawan sepenuh hati, dedikasi. 

Teringat gurindam 12 Raja Ali Haji sebagai panduan moral dan etika, pelajaran dari ulama sekaligus umara dari Riau tanah melayu.

Jika hendak mengenai orang berbangsa,
Lihat kepada budi dan bahasa,
Jika hendak mengenal orang yang berbahagia,
Sangat memeliharakan yang sia-sia.
Jika hendak mengenal orang mulia,
Lihatlah kepada kelakuan dia.
Jika hendak mengenal orang yang berilmu,
Bertanya dan belajar tiadalah jemu.
Jika hendak mengenal orang yang berakal,
Di dalam dunia mengambil bekal.
Jika hendak mengenal orang yang baik perangai,
Lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun