Kadangkala demi jatuh cinta, manusia rela mengorbankan keaslian (maskulinitas) yang dimilikinya. Selain itu, jatuh cinta juga meracuni manusia dengan keadaan sesungguhnya dari hidup. Pola hidup seolah berpusat pada bagaimana seseorang mencintai apa yang dicintainya. Â
Dari pembentukan yaitu penyesuaian terhadap seseorang yang baru (pacar) sebagaimana kita menempatkan atau memposisikan diri kepada pasangan.Â
Menjaga kesetiaan dan komitmen walaupun setia itu bohong dan komitmen itu omong kosong semua akan berubah saat semua tidak sesuai yang di harapkan, bukanya dari awal sudah ada kesepakatan menerima kekurangan pasangan tapi kenapa setelah berjalan kesepakatan lisan tersebut hilang. Dan harus bisa mengusahakan selalu ada walau tak di anggap. Dalam pepatah Jawa "witing tresno jalaran soko kulina". Â
Penulis :
Novi Eka Rahmawati (1804016082)
KKN RDR 77 UIN Walisongo Semarang Kelompok 13
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H