Mohon tunggu...
Ahmad Muttaqillah
Ahmad Muttaqillah Mohon Tunggu... Dosen - Berjuanglah menuju persatuan dan kesatuan

Praktisi Pendidikan MP UIN Jakarta Dosen Luar Biasa UMJ/UIN Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Israel-Palestina Konflik Agama atau Politik

28 Mei 2021   23:39 Diperbarui: 29 Mei 2021   00:00 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Israel adalah suatu negara baru yang menduduki tanah dan atau negara Palestina. Tidak berbeda dengan istilah bangsa Arab, Melayu, Persia, Cina, dll. Israel dalam Alquran disebutkan dengan istilah “Israil.” Bangsa Israil ini merupakan keturunan Nabi Ibrahim dari anaknya yang bernama Ishak A.S. Ishak A.S. adala anak dari istri pertama Nabi Ibrahim A.S yaitu Sarah. Ishak memiliki anak bernama Yakub. Dari Yakub inilah melahirkan keturunan yang disebut dengan bani Israil.

Bani Israil ini mendiami jazirah Arab, hidup bersama bangsa Arab. Sebenarnya bani Israil ini juga bagian dari Bangsa Arab karena Ibrahim A.S sebagai nenek moyangnya adalah bangsa Arab dan beragama Islam. Dalam perkembangannya sebahagian bangsa Israil ini pada zaman Nabi Musa mengikuti ajaran Nabi Musa, yaitu Islam, lalu diusir oleh Firaun menuju Palestina.

Tidak semua bani Israil mengikuti ajaran tauhid Nabi Musa (Islam). Sesampai di Palestina tidak semua bani Israil ini mengikuti ajaran tauhid Nabi Musa. Ada yang masih berpegang taguh kepada Islam dan ada yang inkar  yaitu memeluk agama Yahudi atau Nasrani. 

Jadi Yahudi adalah agama dari sebahagian bani Israil. Dengan kata lain tidak semua bangsa Isarail ini memeluk agama Yahudi, ada pula yang beragama Nasarani, dan Islam. Yang berpegang teguh pada Islam inilah yang menjadi pengikut setia Nabi Musa.

Israil yang ada sekarang atau Israel adalah menyatakan beragama Yahudi. Pada perjalanannya ada yang berpendapat Yahudi bukan saja menjadi agama sekaligus sebagai suatu bangsa, yaitu yang dinisbatkan kepada seorang anak Nabi Yakub yang bernama Yahuda. Israel sekarang adalah menyatakan diri sebagai bangsa Yahudi dan beragama Yahudi. Walaupun kenyataannya tidak semua bani Israil beragama Yahudi.  

Sebagai contoh suku-suku di Arab banyak sekali yang beragama Yahudi, apakah mereka dari bani Israil atau bukan, belum ada fakta sejarah yang menyatakan. Misalnya menurut Damayanti (2021),  setidaknya, ada tiga klan Yahudi besar di Madinah era Nabi Muhammad SAW. Antara lain Bani Nadhir, Bani Qainuqa, dan Bani Quraidhah. Beberapa nama kabilah Yahudi yang tertuang dalam Piagam Madinah antara lain Bani Auf, Bani Najjar, Bani Al-Harts, Bani Sa’idah, Bani Juysam, Bani Auf, Bani Tsa’labah, Bani Jafnah, dan Bani Syuthaibah.

Pada mulanya Israel bukan sebuah negara. Seperti telah disinggung di atas, sama dengan bangsa-bangsa lainnya, seperti Arab, Melayu, Persia, Romawi, Cina, dll. Israel adalah suatu negara yang dibentuk oleh kelompok zionis di Eropa. 

Zionis adalah kalangan Yahudi Radikal yang ingin memiliki negara sendiri. Tempat yang dipilih adalah Palestina. Palestina punya sejarah sendiri bagi 3 agama Islam, Yahudi, dan Kristen. Di Pelestina masing-masing agama memilki tempat ibadah masing-masing hanya saja berdekatan.

Zionis Israel yang dibentuk di Eropa, kental dengan agama Yahudinya berusaha keras untuk menduduki Palestina, sekalipun di Palestina sudah ada 3 agama yaitu Islam, Yahudi, dan Kristen, baik dari bangsa Arab, Romawi, maupun bangsa Isarail itu sendiri. Kedatangan Zionis Israel mendapat perlawanan keras dari penduduk Palestina yang mayoritas beragama Islam. Begitu juga agama minoritas di sana menentang kedatangan zionis ini.

Zionis Israel dengan persenjataan lengkap dengan dukungan Amerika Serikat terus melakukan pembantaian, genosida, pengusiran, dan perampasan tanah-tanah penduduk asli Palestina. Bukan hanya itu, tetapi juga mengambil tempat ibadah kaum muslimin Masjidil Aqsa untuk dijadikan tempat ibadah Yahudi. Inilah menjadi akar permaslahannya sejak dulu sampai sekarang.

Israel menjajah Palestina dengan dengan atas nama agama Yahudi, yaitu ingin menempati tanah yang dijanjikan sesuai dengan keyakinan agamanya. Bangsa Palestina terutama kaum muslimin ingin mempertahankan tanah tempat tinggalnya serta mempertahankan agamanya agar Masjidil Aqsa tidak diambil alih oleh Israel menjadi tempat ibadah Yahudi. Jadi konflik Israel Palestina berkaitan erat antara politik dan agama.

Yang menjadi pertanyaan, apakah pendiri Zionis Israel seperti Theodor Herzl, 1901 darah keturunan bani Israil? Belum ada pembuktian ilmiah seperti tes DNA, baru sebatas pengakuan dengan mengatasnamakan agama dan bangsa Yahudi mereka menjajah Palestina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun