Dan seperti yang bisa kita lihat beberapa hari belakangan, banyak, konten dalam bentuk video ataupun sekedar foto dengan caption yang berseliweran di sosmed sebagai bentuk tanggapan atas perilaku tak sopan “Gus” Miftah. Bahkan banyak tulisan yang berusaha menganalisis perilaku “Gus” Miftah tersebut dari berbagai perspektif, mulai dari aspek budaya, sosial, pendidikan bahkan agama.
Penulis berharap ini bisa dijadikan pembelajaran bagi kita semua, bahwa jangan sampai karena kita “sedikit” berilmu, kita sudah merasa lebih tinggi dari orang lain. Padahal dalam perspektif agama, semuanya sama di mata tuhan. Yang membedakan adalah amal dan iman.
Jangan sampai, hanya karena kita “sedikit” berilmu, kita melupakan nilai-nilai budaya Indonesia yang menekankan pentignya menghormati dan menghargai sesama.
Jangan sampai, hanya karena kita “sedikit” berilmu, kita merendahkan mereka yang kita anggap tidak berilmu. Padahal sejatinya, ketika seseorang semakin banyak belajar ia akan semakin menyadari betapa masih dangkalnya ilmu yang ia miliki.
Dan jangan sampai, hanya karena kita “sedikit” berilmu, kita tidak mempedulikan mereka yang ada di sekitar kita. Jangan sampai kita menyesal atas apa yang menimpa kita, padahal kita sendiri pernah melakukan hal serupa di masa lalu (hukum karma).
Sekian, Terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H