Mohon tunggu...
Ahmad Mustofa
Ahmad Mustofa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kejagung vs La Nyalla Mattaliti, Tak Ubahnya Film Animasi Tom and Jerry

26 Mei 2016   16:28 Diperbarui: 26 Mei 2016   18:06 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terasa miris dan ironis sekali melihat Kejagung saat ini. Kejagung seakan seperti pisau yang tak pernah diasah selama bertahun-tahun, tumpul dan berkarat. Apalagi semenjak Kejagung dipimpin oleh al-Mukarrom pak Haji Muhammad Prasetyo. Kejagung lagi-lagi semakin miris dan tak pernah terdengar sama sekali gaungnya.

Semenjak Om Prasetyo menjabat. Dari sekian banyak kasus yang ditanganinya tak pernah beres dan selalu saja mengaki sulit untuk membuktikannya. Jangankan ngurus kasus-kasus besar sekelas Supersemar, Mobile 8, BLBI, Penyalah Gunaan kredit Bank Mandiri (Surya Paloh), apap Minta Saham dan lain-lain. Ngurus masalah kopi saja, Kejagung sampai saat ini belum juga tuntas.

Bayangkan saja, kasus kopi Mirna sampai saat ini masih saja berbelit-belit. Kabar terbaru yang saya dapatkan dari berbagai sumber, kasus kopi mirna tersebut sampai saat ini tak kunjung p21. Miris memang melihat kinerja lembaga penegak hukum yang satu ini. bang Krisna Mukti yang ganteng itu juga terlihat bolak-balik terus ke Kejagung, hanya untuk menangani kasus Kopi luwak ini.

Hal yang menurut saya sangat sedih, ketika melihat kinerja Kejagung saat ini adalah ketika Kejagung menangani kasus la Nyalla Mattaliti. Jika melihat kinerja Kejagung saat menangani kasus ini, sungguh seakan wibawa Kejagung tidak ada sama sekali. Kejagung seperti dipermainkan oleh La Nyalla. Kabur kesana-kemari, menghilang tanpa jejak, tiba-tiba nongol batang hidungnya di depan publik. tak hanya itu, di depan pengadilanpun, Kejagung sudah dua kali dipatahkan dan dikalahkan secara telak oleh La Nyalla Matalitti.

Saya jadi bingung dan bertanya-tanya mengenai kasus La Nyalla Matalitti ini. apakah benar si La Nyalla ini telah melakukan korupsi dana Bansos Kadin Jawa Timur? Atau, kasus ini hanya titipan belaka? Pasalnya, Menurut rumor yang beredar, kasus La Nyalla tersebut adalah kasus titipan om Surya Paloh.

Surya Paloh ditengarai memiliki dendam pribadi terhadap La Nyalla. Dendam pribadi tersebut karena La Nyalla saat ini masih menjabat sebagai Ketum aktif PSSI, dan SP tak setuju dengan penganggkatan La Nyalla sebagai Ketua Umum PSSI. Selain itu, dendam kesumat juga ada pada diri Prasetyo selaku pimpinan di Kejaksaan Agung. Dendam itu terjadi, karena La Nyalla merupakan orang yang berada di garda terdepan dalam menolak pengangkatan Prasetyo sebagai Jaksa Agung.

Entah, rumor tersebut apakah benar atau tidak. Tapi, jika dilihat dari sederetan kasus-kasus yang ditangani oleh Kejagung memang tidak jauh faktor yang juga sama seperti tadi. Kasus-kasus yang ditangani Kejagung memang banyak yang bermuatan politis.

Bagi saya, wajar saja Kejagung bila selalu menangani kasusnya karena faktor politik. Tidak bisa dipungkiri bahwa sejak dulu, pengangkatan Prasetyo sebagai Jaksa Agung memang sudah penuh dengan kontroversi. Kontroversi itu terjadi, karena Prasetyo merupakan kader aktif di Partai Nasdem besutan Surya Paloh. Seorang penegak hukum itu sangat rentan untuk berbuat adil, jika penegak hukum tersebut merupakan kader aktif di salah satu partai. Kinerjanya akan sangat diintervensi oleh embel-embel politik dan kepentingan.

Kembali kepada kasus La Nyalla tadi. Jika diamati, Kejagung seakan seperti diremeh-temehkan oleh La Nyalla. Kalau boleh saya analogikan, ketika Kejagung menangani kasus La Nyalla ini, seolah-olah seperti film animasi Tom & Jerry. Yang jadi kucing (Tom) itu Kejagung, dan yang jadi Tikusnya (Jerry) itu si La Nyallla Mattaliti. Kejagung (Tom) mengejar La Nyalla (Jerry) kesana-kemari, karena suka kabur ke luar negeri. Sedangkan si La Nyalla (Jerry) selalu Nyinyir Kejagung (Tom) dengan selalu mengalahkannya di pengadilan. Untuk analogi selanjutnya, silahkan anda imaginasikan saja sendiri dalam benak anda bagaimana Kejagung dan la Nyalla ini seperti Tom & Jerry.hehe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun