Mohon tunggu...
Ahmad Mursyid
Ahmad Mursyid Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

i'm so simple. http://themilleniumface.blogspot.com/ --- http://uchid.tumblr.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kerinduan

21 Mei 2013   18:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:14 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1369137305239973031

[caption id="attachment_262702" align="aligncenter" width="164" caption="sampul buku"][/caption]

Hari ini engkau lahir, empat belas abad yang lalu. Penuh senyum, penuh harum. Wangimu tercium waktu.

Engkau pun melangkah, hiasi sepimu dengan kerja, dalam cinta. Engkau pun temani zaman, mengulur tangan kebenaran, dalam setia. Menuntun manusia dengan kearifan, dalam percaya. Memapah manusia ke rumah bahagia, dalam makna. Ruang pun tertunduk penuh sahaja.

Aku tersentak. Ketika engkau, mainkan melodi seruling, earisi kapak Ibrahim. Tancapkan semangat suci, tegakkan tongkat Musa. Sembuhkan duka zaman, alirkan kasih Isa. Laa ilaaha illa Allah. Aku iman kepadamu. Ketika engkau sampai ke langit, engkau pun turun kembali ke bumi. Sujudmu bertilam kemanusiaan. As-salaamu’alaika ya Nabiyallah.

Oo Muhammad yang mulia. Aku tak pantas walau menyebut namamu, terlalu canggih khianatku padamu. Terlalu liar bisa ular keluar. Terlalu rinci perilaku babi meniti, terlalu sering anjing bergunjing. Entah harus kuapakan diri ini. Aku kebingungan di belantara peradaban, tiap detik adalah dosa. Aku kehilangan araha rimba kehidupan, tiap menit adalah nista. Aku terasing di rumahku sendiri, terlalu asyik dengan kemilau dunia.

Yang pasti, hanya kepadamu aku mengadu. Semoga tanganmu yang suciberkenan mengelus kepalaku. Doamu yang kumau, restumu harapan kalbu. Sanggupkan aku untuk menggapaimu. Izinkan aku untuk selalu merindu. Aku rindu marahmu, aku mau tamparanmu, aku mau diludahimu. Apa pun darimu adalah wahyu.

Ya Rasulullah, aku ingin bertemu, walau sekejap berlalu. Sampai kapanpun kutunggu, sampai kapan pun kurindu. Wajahmu, senyummu, syafa’atmu. Penuh salam sejahtera untukmu dan keluargamu…

TAPAK SABDA - Sebuah Novel Filsafat - by Fauz Noor

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun