Siapa di lingkaran akademis Arab yang tak kenal Dr. As’ad Abu Khalil? Nyaris tak ada. Professor ilmu politik di University of California, kolumnis tetap Al-Akhbar dan pemilik blog The Angry Arab kelahiran Lebanon ini memang layak disebut sebagai reinkarnasi dari Edward Said. Bedanya, Abu Khalil lebih lantang dan panas dibanding pendahulunya.
Beberapa hari lalu pria berambut gondrong ini mengungkap sejumlah persamaan dan perbedaan ISIS dengan Al-Qaedah. Baginya, kerja keras Arab Saudi dan semua pionnya untuk bercuci tangan dari ISIS takkan banyak berguna. Pasalnya, ISIS, sebagaimana juga Al-Qaedah, adalah produk ideologi Wahabi Saudi. Ideologi inilah yang melahirkan beragam organisasi jihadi teroris yang membelasah berbagai wilayah dunia Islam. Pemerintah AS juga ikut bertanggungjawab. Doktrin Perang Dingin (dan kemudian persekongkolan sektariannya di Irak) yang beririsan dengan ideologi Wahabi Arab Saudi adalah dua kombinasi paling mujarab untuk melahirkan monster jihadi tersebut.
Abu Khalil menerangkan bahwa ISIS dan al-Qaeda memiiliki ideologi yang sama dengan ideologi keluarga kerajaan Saudi. Hanya saja, mereka memiliki perbedaan dalam kebijakan luar negeri. Kisah Usama Bin Laden (UBL) cukup jelas: dia begitu dekat dengan seluruh amir Saudi sampai ketika AS menginvasi Irak tahun 1991. UBL tak habis pikir mengapa elit Saudi mendorong AS menginvasi salah satu negara kaya di kawasan. Tapi sebelum itu, UBL tak diragukan lagi adalah bagian dari lingkaran dalam kekuasaan Arab Saudi.
Demikian pula keadaannya dengan ISIS. Buku-buku daras di semua daerah kekuasaan ISIS sama persis dengan yang diajarkan di sekolah-sekolah Arab Saudi. Kitab al-Tawhid yang merupakan kumpulan akidah irasional yang bersumber dari ayat-ayat Al-Qur’an yang dipahami sepenggal-sepenggal dan rangkaian hadis dhaif karya Muhammad ibn Abdul Wahab adalah pedoman utama yang sama bagi ISIS, al-Qaeda dan kerajaan Al-Saud.
Abu Khalil lantas mendaftar sejumlah perbedaan dan persamaan ISIS dan al-Qaeda, sebagai berikut ini:
1) Al-Qaeda memiliki pemimpin karismatik dengan keterampilan orasi yang baik. UBL mampu menginspirasi para ekstremis lain dan banyak remaja Arab. ISIS, di sisi lain, tidak memiliki pemimpin karismatik seperti UBL dan khalifahnya justru gagal dalam pidato pertamanya yang disiarkan di televisi.
2) Al-Qaeda dikendalikan secara terpusat oleh Bin Laden dan para letnannya sementara ISIS tampaknya memiliki kepemimpinan yang berpola organisasi.
3) Dengan meminjam pembedaan kelompok-kelompok politik yang dikembangkang oleh Maurice Duverger, al-Qaeda adalah organisasi elit kecil yang menyasar mereka yang memiliki keyakinan mendalam, sementara ISIS (dan inilah bahayanya) adalah organisasi/pasukan massal yang ingin memerintah negara.(http://www.islamindonesia.co.id/detail/2158-ISIS-dan-Al-Qaedah-Persamaan-dan-Perbedaan-1)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H