Mohon tunggu...
Ahmad Munadi
Ahmad Munadi Mohon Tunggu... Salesman -

I am Realist Business Enthusiasm *wink

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengorbanan dan Keikhlasan

1 Agustus 2017   08:45 Diperbarui: 1 Agustus 2017   09:07 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dasar dari perbuatan tokoh-tokoh diatas adalah kepercayaan penuh bahwa apa yang dilakukannya benar. Ali percaya tentang ajaran agamanya dan percaya bahwa perang Vietnam adalah sesuatu yang salah maka ia menentangnya. Soekarno Hatta percaya bahwa mereka harus berjuang memerdekakan bangsa agar kezaliman dan penindasan harus diselesaikan. Ibrahim dan Ismail percaya akan perintah Tuhannya maka mereka melaksanakan perintahnya.

Mereka semua melakukan segala sesuatu dengan sepenuh jiwa. Mereka percaya, ikhlas dan berserah sepenuhnya serta yakin yang dilakukan mereka adalah benar. Berbeda dengan Qabil yang memiliki hati yang lemah, tidak yakin atas petunjuk yang telah diberikan kepadanya. Ia melakukan sesuatu setengah hati sehingga menghasilkan hasil yang juga ala kadarnya, maka berujung pada tidak diterima usahanya. Sia-sia karena dilakukan dengan usaha yang tidak maksimal. Karena hanya usaha yang sungguh-sungguh yang bisa membuahkan hasil.

Namun setiap tindakan memiliki konsekwensinya masing-masing. Suara yang dikeluarkan Ali mengakibatkannya menjadi tahanan. Usaha Soekarno Hatta menjadikan mereka diasingkan dan juga dipenjara berkali-kali. Risiko dari qurban Ibrahim adalah tercabut nyawa anaknya. Setiap dari tokoh tersebut mengetahui konsekwensi atas perbuatan mereka, tapi mereka tetap melakukannya. Mereka melakukannya atas dasar ikhlas dan benar. Dan kesungguhan mereka menghasilkan apa yang diharapkan.

--

Sebentar lagi Idul Adha, jangan lupa berqurban bagi yang mampu :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun