Mohon tunggu...
Ahmad Mulyadi
Ahmad Mulyadi Mohon Tunggu... -

vamos

Selanjutnya

Tutup

Money

Ada Spekulan Dalam Kenaikan Harga Daging

21 Juli 2013   00:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:16 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Pekan kedua pelaksanaan Ramadan, harga daging sapi di pasaran masih bertengger di kisaran Rp 100 ribu per kilogram (kg). Tingginya harga daging tak hanya memberatkan masyarakat, tingginya harga daging membuat pedagang rugi karena pembeli daging sapi di pasar turun drastis. Memang harga daging dari awal puasa sebesar Rp 110 ribu - 120 ribu per kg, tapi sudah turun dalam beberapa hari ini menjadi Rp 100 ribu per kg. Tapi penurunan harga belum menimbulkan dampak yang besar juga buat penjual daging sapi ditanah air. penjualan daging sapi akan meningkat kembali saat menjelang perayaan Lebaran. Banyak ibu rumah tangga yang akan memburu daging sapi, meskipun harganya tinggi.
Pemerintah memang menjanjikan harga daging sapi bisa mencapai Rp 75 ribu per kg. Tapi, kualitas daging tersebut tidak bagus. Daging yang didatangkan melalui impor, kualitasnya tidak tahan lama bahkan masih kalah jika dibandingkan dengan daging lokal. kenaikan harga juga terjadi pada beberapa bahan pangan antara lain daging ayam, daging sapi, bawang merah dan cabai merah. salah satu alasan kenaikan harga yang disebut pedagang adalah akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang berpengaruh pada tingginya biaya transportasi. Kenaikan harga daging sapi yang terjadi saat ini sebagai dampak dari ketidak seimbangan antara kuota produksi dan tingginya permintaan masyarakat terhadap daging sapi. Ada berbagai faktor penyebab kenaikan harga daging sapi. Bisa karena kekurangan pasokan, tapi bisa juga terjadi karena adanya permainan harga di tingkat pedagang dan pengepul,
Kementerian Pertanian, menyebutkan produksi daging sapi di beberapa propinsi sentra penghasil daging sapi, kecendrungannya mengalami kenaikan setiap tahun. Tercatat Propinsi Jawa Timur pada 2011 produksi daging sebesar 112.447 ton dan mengalami kenaikan pada 2012 sebesar 2,05% (114.749 ton), dan di Propinsi Jawa Barat pada tahun yang sama sebesar 78.476 ton mengalami kenaikan pada tahun 2012 sebesar 7,20% (84.128 ton), sedangkan di Propinsi Jawa Tengah di tahun 2011 sebesar 60.322 ton naik sebesar 3,55% (62.462 ton) di tahun 2012. Dari total produksi daging sapi menurut propinsi di Indonesia secara keseluruhan tercatat untuk tahun 2011 sebesar 485.333 ton dan di tahun 2012 tercatat sebesar 505.447 ton dengan pertumbuhan kenaikan produksi daging sapi sebesar 4,15%. Secara agregat, produksi daging sapi di beberapa propinsi masih akan terus mengalami  peningkatan produksi.
Melihat Situasi terhadap kenaikan harga daging, Mentri Kordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menghimbau kepada para pedagang untuk tidak mendapatkan keuntungan sesaat yang tidak wajar dengan menikkan harga produk yang terlalu tinggi. Sementara kepada para konsumen, Mentan meminta agar mereka tidak panik dan memborong barang kebutuhan yang dapat membuat barang langka di pasaran sehingga harga melesat tinggi. Hatta Rajasa meminta agar para pedagang tidak termakan isu para pemburu rente untuk menolak daging sapi impor. Sebagaimana diketahui, Operasi pasar terhadap daging sapi impor oleh pemerintah beberapa waktu belakangan ini sempat ditolak sejumlah pedagang, antara lain di Pasar Senen Jakarta dan Pasar Wonokromo Surabaya. Padahal, pemerintah melakukan operasi pasar untuk mengendalikan harga daging sapi agar tidak terus melambung, bahkan turun agar rakyat mampu membeli. ini hanya permainan para pemburu rente agar bisa menuai untung berlebih.
Hatta Rajasa, tingginya harga daging sapi ini diduga karena adanya praktik kotor yang dilakukan oleh para spekulan. Ada sebuah tindakan dari para spekulan yang mengambil untung. Padahal menurut Badan Pusat Statistik (BPS) ketersediaan pasokan cukup, Hatta meminta Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan segera melakukan sikap terkait adanya dugaan ini. Saat ini pemerintah tidak tinggal diam menyikapi kondisi ini. Beberapa cara segera dilakukan guna menurunkan tingginya harga daging sapi saat ini. sudah dirapatkan oleh pemerintah dan akan diturunkan kebijakan dengan melakukan impor. Dengan mendatangkan daging via Bulog dan mempercepat pemasukan sapi dari feedloters yang ada 109 ribu ekor. Tentu saja dengan intervesai pasar dan harganya turun stabil,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun