Mohon tunggu...
Ahmad Mujiyarto
Ahmad Mujiyarto Mohon Tunggu... Guru - sedang belajar

Hanya seorang yang belajar menjadi Guru SD yang Baik dan Benar...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sejauh Mana PGP Berdampak Setelah Selesai?

3 Mei 2024   09:19 Diperbarui: 3 Mei 2024   09:37 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam dan Bahagia.

Bagi Pembaca yang budiman,

Senang rasanya bisa kembali menyapa Anda semua pembaca dalam blog yang sangat keren ini. Blog yang sangat bermanfaat dalam memberikan ruang terbuka bagi siapapun, dan dari latar belakang apapun untuk bisa berkontribusi dalam memberikan informasi, edukasi, dan literasi yang bermanfaat.

Dan menariknya, di kompasiana ini, sudah disediakan halaman dan tema-tema yang bisa digunakan untuk saling berbagi, tentu diharapkan sebagai penulis harus bertanggung jawab terhadap informasi yang diberikan.

Maka saya sangat senang jika menulis itu sesuai dengan kebutuhan (tujuan apa yang akan diharapkan), dan disesuaikan dengan kemampuan tentunya. Menulis bagi sebagian orang itu hal yang mudah, tapi ada pula bagi sebagian orang menulis itu adalah sesuatu yang sulit. Mudah dan sulitnya itu sangat tergantung dengan mindset (pola pikir) dan kebiasaan yang sudah dijalani.

Seperti halnya yang akan saya tulis di kesempatan ini, sesuai dengan dunia saya. Guru SD

Saya ingin mengangkat kembali tentang satu program yang sangat luar biasa dari kementerian pendidikan yaitu Program Guru Penggerak. Saya sangat menyambut dengan senang atas dilaksanakanya program ini. Semangat menuju perbaikan kualitas guru dan pendidikan di negeri yang tercinta ini.

Saya juga tidak tinggal diam, saya juga menyambut antusias dengan mendaftar berbagai program yang disediakan, mulai dari guru penggerak, sekolah penggerak, pengajar praktik, fasilitator, dll. Semuanya ada yang berhasil, dan ada yang belum beruntung sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

Saya merasakan semangat dan aura perbaikan kualitas pendidikan itu semakin menguat, seiring dengan implementasi nilai guru penggerak; berpihak pada anak, mandiri, kolaboratif, reflektif, dan inovatif, baik di kelas maupun di komunitas belajar.

Tapi muncul tanda tanya besar dalam hati saya, murni, setelah saya berhasil mengamati beberapa kebiasaan yang tidak baik dari sebagian pendidik.

"Sejauh mana Program Guru Penggerak, bisa berdampak setelah program tersebut selesai dilaksanakan?"

Program yang dilaksanakan kurang lebih enam sampai tujuh bulan tersebut betul-betul akan sangat menyita perhatian dan fokus dari guru yang berhasil mengikuti program tersebut. Dan hasilnya yang diharapkan tentu akan banyak dampak positif yang dirasakan baik oleh peserta didik maupun sekolah. Karena ada semacam "Tuntutan" dari sistem yang memaksa untuk dijalankan.

Tapi apakah aksi nyata yang dilakukan tersebut benar-benar bisa dilaksanakan, dan menjadi kebiasaan yang melekat dari seorang guru penggerak setelah mereka menyelesaikan program tersebut, ataukah aksi nyata, praktik baik, budaya positif itu juga akan terhenti setelah program guru penggerak selesai?

Ini yang menjadi perenungan saya, saya yang sekarang selaku Fasilitator Guru Penggerak Angkatan 10. Memiliki sebuah kekhawatiran terhadap upaya baik yang sudah dilakukan oleh kementerian pendidikan, lewat program guru penggerak, dan dampaknya bisa dirasakan saat program tersebut berjalan. Tapi ketika program tersebut sudah berhasil dilalui, sudah berhasil mendapatkan tanda sertifikat kelulusan, akankah hal-hal positif yang sudah dilakukan itu masih tetap bertahan dan tetap menjadi kebiasaan baik, yang tetap akan dijalankan?

Itulah yang menjadi PR untuk saya untuk anda, dan untuk kita semua para guru, dan guru penggerak yang sudah melalui tahapan Program Guru Penggerak (PGP), menjaga komitmen, menjaga konsistensi, menjaga keberlanjutan, segala hal positif yang sudah dilakukan. Agar terus berjalan dengan seiring perubahan yang akan kita hadapi.

Tanggung jawab pendidikan itu amatlah mulia, dengan PGP ataupun tanpa PGP kita semua adalah guru yang sudah menyiapkan diri memikul tanggung jawab tersebut.

Apa yang sudah kita niatkan dan sudah kita mulai harus kita tuntaskan dengan sebaik-baiknya, bukan untuk diri kita, tapi untuk generasi penerus bangsa.

Jangan pernah berpikir apa yang sudah kita dapatkan, tapi apa yang sudah kita berikan untuk pendidikan.

Tetap semangat Bapak Ibu Guru Hebat dimanapun Anda berada.

Salam dan Bahagia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun