Mohon tunggu...
Ahmad Mujiyarto
Ahmad Mujiyarto Mohon Tunggu... Guru - sedang belajar

Hanya seorang yang belajar menjadi Guru SD yang Baik dan Benar...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nak, Berbahagialah Jadi Orang yang Miskin

30 Maret 2012   14:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:14 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Mak,rony khawatir..kalau rony pergi,tidak lagi ada yang bisa mak ajak bicara,mak minta bantuannya supaya ngerikin mak kalau sedang masuk angin,nggak ada yang diajak sambat ketika mak sakit,dan nggak ada yang mijitin mak,ketika mak kecapaian,membawa kayu bakar dari tegalan..apalagi budhe mar,budhe nah juga sudah sama-sama tua dan janda,sering sakit-sakitan lagi,pasti mereka sibuk dengan urusannya sendiri."rony menjelaskan dengan suara yng serak-serak sambil dengan air menggenang di pelupuk matanya.

"Wes to,ndak usah mikir..mak'e itu masih kuat,kalau hanya begitu...tapi kamu itu juga mesti punya cita-cita dan langkahmu masih panjang...percayalah le... emak bakalan kuat..menghadapi ini semua."dengan nada yang serak tercekat,Ibu Sumi'ah tidak mampu menahan gejolak dalam hatinya,terlihat air bening menggenang dan menunggu ditumpahkan dipipi yang sudah keriput tidak rata,kulit tuanya yang sudah berlipat-lipat.

Ada haru yang menyusup di tengah-tengah keluarga kecil itu,memang setelah kepergian tulang punggungnya 3 tahun lalu,keluarga itu kini harus bekerja keras,ibunya rony kadang menjadi buruh tandur(menanam bibit padi di sawah),masih untung ada yang mau mempekerjakan tenaga setua dia,umurnya yang sudah lebih dari setengah abad,juga sering di dera sakit mulai dari masuk angin,encok,asam urat,nyeri persendian dan macam-macam penyakit karena umur yang sudah tua.

Tapi begitulah kehidupan sisi-sisinya adalah kenyataan yang harus dihadapi dan dibutuhkan hati yang kuat dan tegar untuk menjalani kenyataan itu baik yang terlalu pahit atau terlalu bahagia sekalipun.Karena semuanya sudah merupakan jatah takdir yang harus di jalani manusia sebagai makhluk yang lemah dan tak berdaya,yang tunduk terhadap ketentuan Allah Tuhan yang Maha Berkehendak dengan keadilanNya.

"Ron,selama kamu dijakarta harus hati-hati ya..jangan neko-neko,jakarta itu semuanya ada."pesan ibunya rony kepada anak sematawayangnya.

"iya,pasti mak..ronny akan menjaga diri,rony tidak akan mengecewakan emak."

"ya sudah,tadi emak sudah buatkan arem-arem buat dimakan dijalan..pasti kalau jajan di perjalanan akan mahal bayarannya."sambil beranjak meninggalkan rony dan menuju dapur dengan membawa kantong kresek hitam berisi arem-arem

"ya mak,terima kasih banyak.. kok mesti repot-repot"

"ndak apa-apa untuk anak satu-satunya emak,yang sangat mak sayangi...oh ya le,jam berapa berangkatnya?"sambil memasukkan sebungkus plastik itu kedalam tas cangklong milik anaknya yang sudah sobek bagian atasnya..dan sudah banyak bekas jahitannya.

"sebentar lagi mak.."jawab rony

"Ron..sebentar lagi kamu akan pergi meninggalkan emak.,emak minta maaf ya jika ndak bisa berbuat yang lebih untuk kamu.."dengan matanya yang berkaca-kaca

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun