Mohon tunggu...
Ahmad Mujiyarto
Ahmad Mujiyarto Mohon Tunggu... Guru - sedang belajar

Hanya seorang yang belajar menjadi Guru SD yang Baik dan Benar...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Citizen Jurnalism: "Follower Media atau Jurnalis Independen?"

29 Oktober 2011   11:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:19 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_138810" align="aligncenter" width="400" caption="jurnalis independen..from google"][/caption] Menjadi seorang Citizen Jurnalism memang sangatlah tidak mudah,di butuhkan adanya kegigihan mendapatkan dan mencari peristiwa,mengumpulkan keterangan,menuliskan dengan bahasa yang "pas" dan "khas",mengedit yang tidak perlu,menambahkan bukti tambahan sebagai penguat,lalu mempublikasikannya dengan media yang tepat sasaran.

Persis seperti wartawan dan reporter,jika mereka sudah pasti menjadi tuntutan pekerjaannya,jika saja hari ini mereka tidak mendapatkan berita,sudah pasti menurunlah kinerjanya.Jika sudah tak mendapatkan berita,apa saja bisa dijadikan berita,yang penting ada berita yang harus didapatkan.

Tak terkecuali media,jika kita melihat saat ini seperti ada semacam keseragaman acara,keseragaman berita,apa yang diberitakan di media,seolah-olah media yang lain ikut-ikutan tak ketinggalan memberitakan hal yang serupa.Media televisi contohnya,belum lama ini,jika kita menyaksikan salah satu chanel telivisi yang menyiarkan berita tentang kasus korupsi,maka sudah dipastikan ketika kita memindah channel stasiun yang berbeda,kita akan mendapati berita yang sama,dan anehnya gaya liputannya pun hampir sama.

Itulah yang menjadikan saya berpikir,apakah seperti ini bentuk dan peran media,memberitakan sebuah peristiwa secara serempak dan berjamaah.Bukankah ini yang cenderung menjadikan masyarakat publik,menjadi bersikap acuh,bersikap biasa bahkan muak dengan apa yang terjadi,karena setiap hari mereka dijejali dengan informasi berita yang begitu serempak dan memborbardir.Pertanyaan saya Apakah para pengusaha media itu akan menjadi rugi,jika menyiarkan berita yang lain dari yang lain?.Apakah mereka takut dijauhi oleh para pemirsanya,lantaran tidak mengikuti perkembangan suatu peristiwa?

Masih adakah media yang mempunyai karakteristik berbeda dengan yang lain,menyiarkan berita secara proporsional,dan berimbang tak perlu berlebih-lebihan.Sampai-sampai ada sebagian stasiun TV swasta,yang pernah saya memperhatikannya,hampi-hampir yang menjadikan topik acaranya dari pagi sampai malam isinya tentang berita itu-itu saja.

Di sinilah peran Citizen Jurnalism,sebagai agen perubahan,yang bisa membuat perubahan dari jalur keumuman media.Citizen Jurnalism harus mampu menjadi jurnalis yang independen,menyiarkan berita yang proporsional,tapi layak untuk di baca dan di perhatikan.Berita yang berisikan manfaat,serta mencerahkan,membuat masyarakat menjadi semakin pandai dan terdidik.

Bukan justru sebaliknya,Citizen Jurnalism malah ikut-ikutan menjadi follower media yang sudah ada.Ikut Menambah masyarakat menjadi muak dengan berita yang sudah mereka dapatkan setiap hari.

Jurnalis Independen,yang mampu melawan segala bentuk arus keumuman media,menyuguhkan berita yang unik dan berbeda,lalu beretikat baik untuk mencerdaskan publik sebagai sasarannya.

Meskipun sepanjang yang saya tahu,publik tetaplah seorang Raja,sedangkan Media hanyalah sebagai pelayannya.

=============================

Dan hendaknya Citizen Jurnalism,adalah sebagai pengolah sajiannya..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun