Memang tidak ada habisnya Allah memberi kita alasan untuk bersyukur. Bahkan di tengah polemik PILKADA DKI yang semakin hingar bingar, Allah menunjukkan rahmat dan kasih-Nya. Ummat memang sudah semestinya turut serta dalam menentukan siapa yang baik untuk memimpin. Pemimpin yang diridhai oleh Dia Yang Maha Bijaksana.
Apapun konsekuensi yang harus dihadapi, adalah kewajiban kita untuk tunduk pada aturan-aturan. Dan aturan yang tertinggi adalah yang telah disampaikan di dalam kitab suci. Tugas kita adalah menjaga dan membela aturan-aturan tersebut, karena ia bukan hanya petunjuk untuk di dunia, melainkan juga tuntunan untuk keselamatan di hari yang kemudian.
Setiap sebab tentulah ada akibatnya, setiap ulah akan mendapatkan ganjarannya. Itu pula yang terjadi terkait kekeliruan Basuki Tjahaja Purnama dalam menggunakan Surah Al-Maidah ayat 51 yang ganjarannya telah mulai terlihat ini. Sebab Ahok gegabah menggunakan ayat suci, maka akibatnya kita memiliki alasan untuk bergerak. Sebab kita bergerak semata-mata demi agama-Nya, maka akibatnya kita diganjar kemenangan. Tapi sebab kita menang sekarang jangan sampai berakibat kita menjadi lalai dan jemawa.
Calon Gubernur Agus Yudhoyono telah menapaki kemenangan-kemenangan awal. Survei SMRC tegas sekali menggambarkan kemenangan itu. Agus telah ikhlas melepaskan karier militernya yang prestisius demi sebuah niat baik untuk memimpin Jakarta. Dan kita dengan niat baik pula menyambutnya. Ketika suatu niat baik bertemu dengan niat baik lain maka hanya keberkahanlah yang akan menjadi buahnya.
Aksi turun ke jalan yang kita gerakkan tanggal 14 Oktober yang lalu didasari pada kepatuhan kita untuk menjalankan dan menjaga aturan-aturan-Nya. Itulah sebabnya kita dijauhkan dari kehinaan dan diganjar dengan kesuksesan.
Mungkin saat ini, keberhasilan Agus Yudhoyono menyalip elektabilitas Anies Baswedan terlihat sepele. Bukan sebuah kemenangan yang meledak-ledak dan hingar bingar. Namun di situlah letak kekuatan kita. Pelan tapi pasti, kemenangan-kemenangan berikutnya akan kita capai.
Jika kali ini harga diri kita yang diangkat dan Allah memutuskan untuk menjatuhkan tanda-tanda teguran kepada pihak-pihak yang enggan tunduk di bawah aturan-Nya, hendaknya jangan kita lengah. Jangan kita pongah.
Selisih angka elektabilitas Agus Yudhoyono dengan Basuki Tjahaya Purnama memang masih jauh. Gerakan yang lebih besar dalam barisan yang lebih rapat masih harus kita lanjutkan. Fitrah kita adalah menjaga agama-Nya, jika kita menjalankan dengan baik maka bolehlah kita berharap mendapatkan yang baik pula.
Semoga perjuangan kita selalu di bawah lindungan Allah Yang Maha Rahim.
Semoga kemenangan demi kemenangan kita raih dan pada muaranya kita bersama-sama mampu mejadikan Jakarta menjadi kota yang penuh keberkahan. Kota yang memberi perlindungan dan keleluasaan bagi kita untuk menjalankan aturan-aturan-Nya di bawah seorang pemimpin yang diridhai-Nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H