Covid-19 yang telah menjadi pandemic global, tak terkecuali di Indonesia memberikan dampak yang luar biasa terhadap kehidupan masyarakat.
Mulai dari pemberlakuan pemerintah yaitu PPKM dan berimbas pada dunia Pendidikan. Â Hal ini lah yang membuat pembelajaran tatap muka beralih menjadi dalam jaringan atau yang lebih dikenal dengan daring.
Dengan adanya pembelajaran sistem daring membuat mahasiswa KKN RDR 77 UIN Walisongo Semarang berinisiatif mengadakan bimbingan belajar bagi anak-anak. Bimbingan belajar secara gratis ini diadakan  di desa  Sambung, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Dengan tujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa siswi Sekolah Dasar (SD) agar tidak tertinggal mata pelajaran sekolah.
Â
Tidak dapat dipungkiri, ternyata pembelajaran secara daring kurang maksimal. Berbagai kendala yang dialami oleh siswa maupun siswi seolah tidak mendapat perhatian khusus dari pengajar.
"Saya kesulitan mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru. Karena pembelajaran secara online. Waktu pertemuannya secara daring sangat terbatas. Selain itu koneksi internet yang tidak setabil membuat saya sulit menangkap materi yang di sampaikan oleh guru. Biasanya guru menjelaskan materi melalui Google Meet dan Whatsapp, " ujar Ciko salah satu peserta bimbel .
Antusias dari siswa siswi SD cukup tinggi. Sekitar 12 siswa mengikuti bimbingan belajar dengan penuh semangat. Harapan kedepannya, bimbel dapat bermanfaat untuk anak-anak dalam memahami pembelajaran secara daring.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H