Mohon tunggu...
Ahmad Muhib Huda
Ahmad Muhib Huda Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru Agama Islam Hobi Olahraga dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aksi Nyata Modul 1.4 Budaya Positif

12 Februari 2023   18:25 Diperbarui: 12 Februari 2023   18:30 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul: Modul 1.4 (Budaya Positif)

Nama Peserta: Ahmad Muhib Huda, S.Pd

A. Latar Belakang

Sekolah ideal adalah sekolah yang mampu membuat anak antusias dan senang hati untuk bersekolah. Dalam hal ini, selain tersedianya fasilitas yang memadai di sekolah tentu juga ditunjukkan dengan metode pembelajaran yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak. sehingga murid merasa diberikan fasilitas dalam belajar yang sesuai kodratnya juga merasakan kenyamanan dan bersemangat dalam melaksanakan proses pembelajaran disekolah. Sekolah menerapkan budaya positif yaitu murid terhindar dari segalam macam bullying, penindasan, kekerasan dan pemaksaan sehingga pembiasaan positif dalam berperilaku akan menjadi budaya yang menjamur dan terwujud sekolah yang harmonis.

Akan tetapi banyak sekolah yang masih menerapkan hukuman untuk memberikan efek jera kepada murid tanpa membuat kesepakatan bersama dan merugikan murid. cara penertiban murid dengan bentakan dan kekerasan fisik yang sampai saat ini masih sangat sulit dihilangkan. tidak sedikit murid yang trauma karena tindakan kekerasan hukuman disekolah. bahkan sampai pindah sekolah karena merasa sekolah yang tidak menyenagkan dan tidak nyaman untuk belajar.

Sudah seharusnya sekolah menciptakan pembiasaan suasana yang menyenangkan dan membuat rasa nyaman kepada seluruh warga sekolah terutama murid. budaya positif sangat penting dalam menciptakan pendidikan yang merdeka sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan meneurut Ki Hajar Dewantara yaitu untuk "menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi- tingginya" (Dewantara, 1961: 20). untuk menciptakan budaya positif maka perlu keterlibatan dan kolaborasi semua pihak warga sekolah serta sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang terciptanya budaya positif yang ada disekolah. budaya positif harus menjadi sebuah ciri khas sekolah dan menjadi sebuah iklim yang membudaya sehingga budaya tersebut terintegrasi seluruh kegiatan yang ada disekolah seperti kegiatan didalam kelas maupun diluar kelas. Adapun bagaimana budaya positif dapat tumbuh dan tertanam dalam proses pembelajaran, bagaimana budaya positif dapat terbiasa dilakukan dalam kegiatan ekastrakurikuler. Harapannya jika budaya positif mengakar dalam diri setiap peserta didik, maka akan tercipta karakter profil pelajar pancasila.

B. Tujuan

  1. Terwujudnya budaya positif dengan kesepakatan kelas.

  2. Mewujudkan pembelajaran yang yang menyenangkan.

  3. Mewujudkan nilai-nilai karakter Profil Pelajar Pancasila pada pembelajaran.

C. Tolak Ukur

  1. Peserta didik mampu membuat kesepakatan kelas yang dipasang dinding kelas.

  2. Peserta didik dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan aplikasi quiziz

  3. Peserta didik dapat mengaplikasikan nilai-nilai profil pelajar pancasila.

D. Linimasa tindakan yang dilakukan

Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan:

  1. Sosialisasi kepada seluruh warga sekolah meliputi kepala sekolah, guru, peserta didik, dan tenaga kependidikan terkait disiplin positif, kesepakatan kelas dan profil pelajar pancasila.

  2. Guru menjelaskan tentang pengertian dan pentingnya kesepakatan kelas.

  3. Guru memfasilitasi peserta didik untuk membuat kesepakatan kelas.

  4. Kesepakatan kelas yang telah disepakati selanjutnya ditandatangani seluruh warga kelas dan dipasang di dinding kelas.

  5. Menumbuhkan, menanamkan dan membiasakan nilai-nilai profil pelajar pancasila.

  6. Mendokumentasikan setiap kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan menumbuhkan, mencerminkan dan membiasakan nilai-nilai profil pelajar pancasila.

E. Dukungan yang dibutuhkan

  1. Orang tua di rumah dalam membiasakan budaya positif.

  2. Warga sekolah sebagai role model/ teladan bagi peserta didik dalam menanamkan budaya positif.

  3. Seluruh warga sekolah berkolaborasi, bergotong royong dan bergerak bersinergis dalam menciptakan serta membiasakan budaya positif di sekolah.

F. Hasil Aksi nyata

1. Mensosialisasikan tentang budaya positif bersama rekan sejawat

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

2. Membuat keyakinan kelas

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun