Mohon tunggu...
Ahmad Mujahid Sajid
Ahmad Mujahid Sajid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga 2019

Learning by doing.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manfaat Berdebat yang Tidak Bermanfaat (Katanya)

28 Juni 2021   14:43 Diperbarui: 28 Juni 2021   15:07 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin diantara kita sering berinteraksi dengan seseorang lalu bertukar pikiran maupun pendapat yang dengannya terdapat perbedaan. Beberapa orang mungkin menganggap interaksi seperti itu adalah hal yang lumrah layaknya percakapan sehari-hari namun tak jarang pula jika sudah terdapat perbedaan dan keduanya mempertahankan pendapatnya lalu dikatakan sebagai perdebatan bukan lagi obrolan. Jika ditelisik secara bahasa memang debat diartikan sebagai pembahasan dan atau bertukar pendapat antara 2 orang atau lebih yang diantaranya saling mempertahankan pendapatnya.

Beberapa debat yang banyak diketahui masyarakat umum diantaranya debat ilmiah yang biasanya dilakukan oleh para ilmuan, akademisi ataupun seorang ahli disuatu bidang, debat politik yang terjadi setiap diadakan pemilihan kepala daerah maupun negara, lomba debat yang diadakan oleh instansi pendidikan, dan yang terakhir yang paling parah adalah debat kusir yang mana dilakukan oleh masyarakat awam yang mempertahankan pendapat yang ngawur bahkan debat ini tidak memiliki ujung. 

Debat kusir ini kemudian menjadi stigma berdebat menjadi buruk yang kemudian pengertiannya disama-rata-kan dengan debat ilmiah, debat politk, hingga lomba debat yang jelas lebih memiliki manfaat. Berikut ini beberapa manfaat berdebat selain yang sudah banyak tercantum dalam berbagai tulisan seperti melatih mental dan keberanian, melatih sikap kritis, dan lain sebagainya.

Menambah referensi dan wawasan

Sebuah perdebatan yang pasti selain debat kusir, tentu akan membahas satu topik yang cukup berbobot. Dalam hal ini kita ambil contoh sederhana dalam lomba debat ilmiah disebuah instansi. Sebelum berkompetisi sudah barangtentu setiap peserta akan mempelajari berbagai mosi yang akan menjadi topik perdebatan nanti dari berbagai referensi. Seperti yang kita ketahui tentu dalam menyampaikan pendapat dalam kompetisi tersebut diperlukan banyak referensi terpercaya sehingga dapat menjadi argumen kuat, lebih-lebih dapat memenangkan kompetisi. Selain memperkuat argumen dan menang dalam kompetisi, beberapa referensi tadi bisa menjadi tambahan wawasan yang menambah kepakaran kita.

Melatih ketajaman berpikir

Setelah kita mendapat berbagai referensi yang terpercaya untuk menjadi bekal dalam menguatkan pendapat kita, perlu beberapa tahap agar referensi tersebut benar-benar menjadi kekuatan. Hal itu tidak bisa didapatkan dengan hanya mengumpulkan berbagai referensi lalu mencari yang menurut kita sesuai dan kuat untuk menjadi pendapat lalu hanya kita baca. Perlu adanya ketajaman berpikir dan ketelitian agar kemudian tidak ditemukan celah dalam pendapat kita nanti. Ketajaman berpikir ini akhirnya menjadi manfaat bagi diri kita bukan hanya dalam memperkuat argumen dalam berdebat, namun  juga dalam kehidupan sehari-hari.

Melatih kecakapan berbicara dan berbahasa

Jika referensi sudah kita dapatkan, ketajaman berpikir kita dalam menganalisis sudah membuahkan pendapat yang kuat tanpa celah, sudah seharusnya disempurnakan dengan penyampaian yang cakap dan tajam. Banyak sekali orang yang berharap agar bisa berbicara cakap didepan publik tanpa memerlukan biaya yang besar untuk berlatihnya. Hal demikian bisa kita dapatkan dalam berdebat, namun tentunya tidak dalam sekali dua kali perlu adanya waktu agar kemudian kita bisa mencapai cakap dalam berbicara. Selain cara berbicara kita yang menjadi lebih cakap, bahasa yang kita gunakan akan menjadi lebih cakap.

Demikian itulah manfaat debat yang mungkin banyak masyarakat bilang bahwa berdebat tidak memberi manfaat. Tentu debat yang memberikan manfaat bukan debat kusir seperti yang sudah dijelaskan diatas, dan perlu diketahui jangan sampai kemudian debat ilmiah dan yang bukan kusir ini kita buat menjadi tercemar dan tidak bermanfaat dengan mempunyai tujuan yang negatif seperti menjatuhkan, menjelekkan, memprovokasi seseorang maupun kelompok. Itu saja yang bisa saya utarakan, tentu akan sangat berharga apabila ada masukan untuk tulisan ini. Sampai jumpa ditulisan lain dan tetap jaga kesehatan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun