Mohon tunggu...
Ahmad Miftah Farid
Ahmad Miftah Farid Mohon Tunggu... Mahasiswa - .

.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terhimpit di Simpang Sela-Sela Asmaraloka

30 April 2023   17:24 Diperbarui: 30 April 2023   17:27 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dia Sekuntum mawar merah yang sedang mekar

Rambutnya yang hitam bergelombang tertata rapi

Ia tak terlihat seperti gadis

Melainkan bidadari surga yang lembut nan halus

Kumerasa diriku batang kayu yang habis terbakar

Terwakili oleh kata yang sangat kumal dan berantakan

Bahkan sepertinya.

Aku kehilangan berjuta kata cinta yang ingin diucapkan

Semula, selisih menyuruhku pergi

Namun cinta, membujuk supaya kembali 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun