2. Budaya yang Bertentangan dengan Syariat Â
  Tidak semua tradisi sejalan dengan ajaran Islam. Dalam hal ini, perlu ada pendekatan yang bijaksana untuk memberikan pemahaman tanpa menyinggung perasaan masyarakat. Â
3. Modernisasi dan Globalisasi Â
  Budaya lokal sering kali tergerus oleh pengaruh globalisasi. Dakwah harus mampu beradaptasi dengan perubahan ini tanpa kehilangan esensi lokal. Â
Membangun Harmoni Melalui Dakwah Â
Dakwah dalam konteks budaya bertujuan menciptakan harmoni, bukan hanya antara umat Islam, tetapi juga antara Islam dan masyarakat multikultural. Beberapa prinsip utama yang dapat diterapkan:Â Â
Dialog yang Terbuka: Melibatkan komunitas dalam diskusi untuk memahami kebutuhan dan perspektif mereka. Â
Pendekatan Humanis: Menekankan nilai-nilai universal seperti kasih sayang, keadilan, dan kemanusiaan. Â
Kolaborasi dengan Tokoh Lokal: Bekerja sama dengan pemimpin adat atau tokoh masyarakat untuk membangun kepercayaan dan penerimaan. Â
Kesimpulan
Tafsir dakwah yang memperhatikan konteks budaya adalah langkah strategis untuk menyampaikan nilai-nilai Islam secara efektif. Dengan menghormati tradisi lokal, menggunakan pendekatan yang inklusif, dan tetap berpegang pada prinsip-prinsip Islam, dakwah dapat menjadi jembatan yang menghubungkan keberagaman budaya dan menciptakan harmoni sosial. Dakwah yang berakar pada budaya bukan hanya memperkuat pesan Islam, tetapi juga memperkaya keberagaman masyarakat dunia.