Mohon tunggu...
Ahmad Marwan Hadid
Ahmad Marwan Hadid Mohon Tunggu... -

hanya menuangkan pikiran. abstrak. opini. mahasiwa universitas brawijaya 2014.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Realita Kehidupan

3 Oktober 2016   01:18 Diperbarui: 3 Oktober 2016   01:35 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: spyderonlines.com

yang terlahir di puncak tahta
bau debu saja tak pernah dirasa
pijakannya menyisakan harta
indahnya dunia seakan miliknya

jalan yang sudah disiapkan
didalamnya pujian bertaburan
menghiasi indahnya kesuksesan
oh manisnya takdir yang ia telan

yang terlahir di dasar aspal
datang tanpa diberi bekal
kehadirannya sudah penuh sesal
gelapnya dunia berasa kekal

boro boro mencari jalan
sampah saja jadi makanan
hanya bintang yang jadi hiasan
oh pahitnya takdir yang ia telan

dunia oh dunia
tempat yang sungguh aneh dan gila
takdir oh takdir
entah siapa sebenarnya yang kau sindir

hidup ini memang tidaklah adil
ada yang gagal dan ada yang berhasil
yah, sebagaimana takdirnya
tapi aku suka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun