yang terlahir di puncak tahta
bau debu saja tak pernah dirasa
pijakannya menyisakan harta
indahnya dunia seakan miliknya
jalan yang sudah disiapkan
didalamnya pujian bertaburan
menghiasi indahnya kesuksesan
oh manisnya takdir yang ia telan
yang terlahir di dasar aspal
datang tanpa diberi bekal
kehadirannya sudah penuh sesal
gelapnya dunia berasa kekal
boro boro mencari jalan
sampah saja jadi makanan
hanya bintang yang jadi hiasan
oh pahitnya takdir yang ia telan
dunia oh dunia
tempat yang sungguh aneh dan gila
takdir oh takdir
entah siapa sebenarnya yang kau sindir
hidup ini memang tidaklah adil
ada yang gagal dan ada yang berhasil
yah, sebagaimana takdirnya
tapi aku suka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H