Covid-19 masuk dan terdeteksi keberadaannya di Indonesia pada Maret 2020 lalu. Sudah dua tahun berlalu, hampir semua sektor di tanah air terkena imbasnya. Mulai dari sektor ekonomi, pendidikan hingga pariwisata. Kebijakan pemerintah pada awal pandemic menutup tempat wisata demi menekan angka penyebaran kasus covid-19 di tanah air memberikan dampak yang besar. Banyak karyawan yang bekerja di sekor pariwisata harus di PHK.
Data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebutkan bahwa ada sekitar satu juta pekerja di sektor pariwisata menganggur akibat pandemic covid-19. Angka tersebut berasal dari jumlah tenaga kerja sektor pariwisata yang susut 6,67 persen dari 14,96 juta menjadi 13,96 juta pekerja. Pekerja tersebut menganggur tak lain adalah imbas dari pandemic covid-19 yang di-PHK karena alasan efisiensi tempat kerjanya.
Namun, kondisi ini kian pulih seiring dengan gencarnya program vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah dan diiringi penurunan kasus harian covid-19. Pada tahun ini, sektor pariwisata Indonesia mulai bangkit seiring dengan semakin membaiknya penanganan pandemic covid-19.
Sejarah Pembangunan Kebun Raya Indrokilo
Kabupaten Boyolali telah bekerja sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia sejak tahun 2013 melalui Nota Kesepakatan atau MoU (Memorandum of Understanding) Nomor 016/KS/LIPI/VII/2013 dan Nomor 650/03286/28/2013 tentang Penelitian, Pembangunan, dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Salah satu implementasi riil dari pelaksanaan MoU tersebut adalah pembangunan Kebun Raya Indrokilo Boyolali. Pembangunan Kebun Raya Indrokilo diawali dari usulan Bupati Boyolali, Bapak Seno Samodro kepada LIPI melalui surat Nomor 660.1/03446/28/2015 tentang Rencana Pembangunan Kebun Raya Boyolali.
Ikon Kebun Raya Indrokilo Boyolali
Kebun Raya seluas 8,9 hektare ini tak hanya menyuguhkan pemandangan hijau dari tanaman yang ada, Kebun Raya Indrokilo juga memiliki beberapa ikon khas, diantaranya seperti Gerbang Pasingsingan, Taman Labirin, Taman Paku, Bahtera Nabi Nuh, Ecological House dan Air Terjun Niagara.
Gerbang Pasingsingan adalah gerbang utama Kebun Raya Indrokilo yang terinsprirasi dari gerbang monument Chiang Kai Shek Memorial Hall yang terdapat di Taipei, Taiwan.Â
Gerbang Pasingsingan memiliki tinggi 12 meter dengan lebar 25 meter. Pada Gerbang Pasingsingan terdapat relief yang menggambarkan kegiatan pembelajaran di alam terbuka. Taman Labirin merupakan karya seni pangkas tanaman atau biasa disebut sebagai seni mengukir tanaman. Taman Labirin yang berada di Kebun Raya Indrokilo mengusung konsep gunungan wayang yang melambangkan persatuan bangsa Indonesia. Taman Paku merupakan taman tematik yang berisi tumbuhan paku (pteridophyta).Â
Di Kebun Raya Indrokilo, Taman Paku terbagi menjadi dua bagian Indoor dan Outdoor yang disusun berdasarkan urutan tingkat evolusinya. Bahtera Nabi Nuh merupakan sebuah replika Kapal Nabi Nuh yang nantinya akan di lengkapi dengan beberapa patung hewan berpasang-pasangan. Ecological House adalah kantor pengelola Kebun Raya Indrokilo Boyolali.
Kebun Raya Indrokilo memiliki tanaman yang sangat beragam. Total koleksi Kebun Raya Indrokilo hingga saat ini mencapai 1,683 spesimen, 386 spesies, 267 marga dan 105 suku. Kebun Raya Indrokilo Boyolali memiliki beberapa fungsi. Diantaranya adalah Fungsi Konservasi, Fungsi Pendidikan, Fungsi Penelitian, Fungsi Wisata dan Fungsi Jasa Lingkungan.
Kebun Raya Indrokilo berperan dalam melestarikan keanekaragaman tumbuhan di luar habitat alaminya (ex situ) sebagai cadangan penting dan sumber perbanyakan dalam rangka pencegahan kepunahan jenis dan restorasi ekosistem, perbaikan mutu genetic tanaman budidaya, serta pengembangan potensi komersial tanaman. Kebun Raya juga merupakan labolatorium alam bagi dilaksanakannya kegiatan Pendidikan dan pelatihan.Â
Kebun Raya Indrokilo telah melaksanakan fungsi pendidikan dengan menyelenggarakan pemanduan bagi pengunjung, menerima mahasiswa magang, serta kegiatan kunjungan kuliah lapangan. Selain itu, Kebun Raya Indrokilo juga menerapkan fungsi wisata dengan konsep yang lebih menekankan pada nilai ilmiah dan budaya.
Kebun Raya Indrokilo bertempat di Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali. Berjarak kurang lebih 5 km dari pusat kota Boyolali. Dan berjarak 3 km dari Alun-Alun Kidul Kabupaten Boyolali.
Meskipun pandemi covid-19 memiliki dampak yang besar terhadap sektor pariwisata, namun tetap memiliki hikmah dibalik itu.Â
Adapun hikmah bagi Kebun Raya Indrokilo adalah peningkatan sistem dan pengelolaan yang lebih baik. Sebelum pandemic, Kebun Raya Indrokilo tidak menerapkan tiket masuk, namun ketika pandemic melanda, Kebun Raya Indrokilo harus menyesuaikan diri dan menerapkan peraturan mengenai protokol kesehatan.Â
Dan pada akhirnya membuat pengelola Kebun Raya Indrokilo menerapkan tiket masuk dan dibuatlah aplikasi Si Boy pada tahun 2021. Pada awal masa penerapan tiket masuk, pihak pengelola Kebun Raya Indrokilo tidak menerapkan tarif masuk.Â
Namun ketika memasuki tahun 2022, pihak pengelola Kebun Raya Indrokilo mulai menerapkan tarif masuk, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 12 Tahun 2021 tentang Retribusi Jasa Umum dan Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 13 Tahun 2021 tentang Retribusi Jasa Usaha.
Tarif masuk Kebun Raya Indrokilo cukup terjangkau, yaitu Rp 5.500 untuk satu orang. Kebun Raya Indrokilo beroperasi setiap hari mulai pukul 08.00 hingga pukul 16.00 WIB. Sebelum berkunjung ke Kebun Raya Indrokilo, pengunjung bisa memesan tiket jauh-jauh hari. Adapun penggunaan aplikasi Si Boy sangatlah mudah. Langkah pertama download aplikasi Si Boy di Play Store, kemudian buka, klik daftar dan isi formulir pendaftaran.Â
Jika telah berhasil, kemudian masukkan nomor HP dan kata sandi yang telah didaftarkan kemudian klik masuk dan pilih booking sekarang, isi jumlah peserta yang akan masuk, pilih tanggal, pilih shift (pagi/siang/sore). Kemudian jika sudah muncul QR code, scan QR code tersebut ke petugas loket. Pengunjung Kebun Raya Indrokilo menurut pengelola hampir seperti sebelum pandemi, rata rata perhari sekitar 300 orang.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H