Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Kabupaten Boyolali bekerja sama dengan Komunitas Seni di Kabupaten Boyolali untuk menyelenggarakan acara Gelar Karya. Komunitas Sapu Gerang dan Komunitas Belajar Bonsai Boyolali difasilitasi untuk mengadakan Gelar Karya di halaman dan Gedung Baru Perpustakaan Umum Daerah Boyolali Remen Maos.
Gelar Karya dilaksanakan mulai tanggal 16 April hingga 16 Mei 2022. Setiap harinya buka mulai pukul 09.00 hingga pukul 21.00 WIB. Pameran dan bursa lukisan berada di lantai tiga gedung perpustakaan, sedangkan ameran dan bursa Bonsai dilaksanakan di halaman gedung perpustakaan Remen Maos. Ada setidaknya 36 lukisan yang dipamerkan, dan hingga jumat (22/4/2022) sudah ada 5 lukisan yang terjual atau sold.
Hari pertama dibuka dengan melukis bersama yang diikuti peserta pameran. Hasil lukisan bersama tersebut dinamai Boyolali Menyapa dan juga ikut dijual dengan harga Rp 15.000.000,00 dan nantinya lima puluh persen dari penjualan hasil karya bersama tersebut disumbangkan kepada yang membutuhkan. Lukisan yang dipamerkan rata-rata menggunakan bahan cat akrilik dan dengan tema yang bermacam macam.
Menurut S.A. Widodo, Panitia Gelar Karya dari komunitas Sapu Gerang “Antusias pengunjung khususnya masyarakat Boyolali cukup bagus, ini terbukti ketika pembukaan dilakukan dengan melukis bersama, banyak pengunjung diluar peserta yang ikut melukis dan juga di masa seperti ini sudah ada beberapa karya yang sold dan juga pembeli bukan hanya Bapak Seno Samodro, ini menunjukkan suatu minat dan apresiasi masyarakat yang cukup bagus”
"Karena tempat yang terbatas, maka ukuran dan harga dibatasi. Untuk ukuran karya maksimal 80 X 80 cm dengan harga maksimal Rp 5.000.00,00" imbuh pria 53 tahun tersebut.
Mantan Bupati Boyolali periode 2016 hingga 2021, Drs. Seno Samodro membeli salah satu karya yang dipamerkan di sana, lukisan ayam jago dengan bahan cat akrilik tersebut dibeli dengan harga Rp 2.000.000,00 dari salah seorang seniman Boyolali.
Adapun Pameran dari Komunitas Belajar Bonsai Boyolali atau biasa di sebut B3 menampilkan kurang lebih 100 bonsai. Antusias masyarakat mengenai pameran bonsai juga cukup baik. Ega Susanto menuturkan “Kemarin Pak Seno Samodro juga beli beberapa bonsai, beliau beli tiga. Rp 75.000.000,00 , Rp 10.000.000,00 dan juga Rp 5.000.000,00 sebenarnya yang Rp 75.000.000,00 tidak dijual, tapi karena yang beli Mantan Bupati ya tidak bisa nolak”.
Bonsai yang dibeli Pak Seno Samodro sebelumnya juga pernah diikutkan beberapa pameran seperti Festifal Bonsai Nasional Piala Raja yang diadakan di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta, dan masuk berhasil kategori bendera merah serta sepuluh besar.
Komunitas membawa banyak jenis untuk dipamerkan, seperti jenis serut, sancang, wahong, loa, asem dan juga ada jenis beringin serta bonsai jenis berbunga juga ada, seperti bougenville dan sakura. Bahkan jenis impor pun ada, seperti waru Jepang, waru India, waru Taiwan dan waru Filipina. Untuk harga yang ditawarkan oleh komunitas Belajar Bonsai Boyolali relatif bermacam-macam, mulai dari Rp 50.000,00 hingga yang termahal mencapai Rp 150.000.000,00
Ega menuturkan harapan diadakannya acara ini tak lain adalah mengenalkan kepada masyarakat luas, khususnya masyarakat Kabupaten Boyolali tentang komunitas bonsai di Boyolali dan juga ajang pembuktian kepada masyarakat bahwa komunitas bonsai di Boyolali itu ada dan bisa di banggakan.
Sebenarnya Bonsai itu apa?
Bonsai merupakan tanaman yang dikerdilkan, atau kata lainnya bonsai merupakan replika tanaman di alam yang bisa diaplikasikan di tempat yang relatif sempit seperti di pot.
Bonsai memiliki berbagai macam kelas diantaranya, Mame atau bonsai yang ukurannya paling kecil dengan kisaran 0 hingga 15 cm, kemudian small dengan besar yang berkisar antara 16 hingga 30 cm, diatas ukuran small ada ukuran medium yang berkisar antara 31 hingga 45 cm, bonsai large dengan ukuran yang berkisar antara 46 hingga 75 cm dan ukuran paling besar yaitu extra large yang memiliki ukuran antara 76 hingga 100 cm.
Komunitas Belajar Bonsai Boyolali merupakan komunitas Bonsai terbesar di Boyolali, pasalnya B3 memiliki jumlah anggota yang cukup banyak, ada sekitar 150 anggota yang tersebar di seluruh Kecamatan di Kabupaten Boyolali.
Anggota tak hanya berasal dari Kabupaten Boyolali saja, melainkan ada dari luar daerah, seperti Solo, Karanganyar, Salatiga, Klaten hingga Gunungkidul. Kantor Sekretariat Belajar Bonsai Boyolali berada di Madukoro Garden yang terletak di Penggung, Boyolali.
Gedung Perpustakaan Umum Kabupaten Boyolali yang digunakan untuk bursa pameran ini terbilang baru, diresmikan oleh Bupati Boyolali M. Said Hidayat pada Selasa (15/4/2022). Meskipun terbilang baru, sudah ada beberapa acara atau event besar yang diselenggarakan.
Sebelumnya Gedung Perpustakaan Umum Kabupaten Boyolali berada di area tengah ikon Kabupaten Boyolali, Simpang Lima Arjuna Wijaya. Gedung Perpustakaan baru dibangun diatas lahan seluas 2.102 meter persegi dengan total empat lantai.
Pembangunan Gedung Perpustakaan menelan anggaran sebesar Rp 10 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik bidang perpustakaan tahun 2021, serta pendampingan APBD Kabupaten Boyolali tahun 2021 sebesar Rp3 miliar.
Perpustakaan Umum Kabupaten Boyolali baru terbilang cukup lengkap dibanding Gedung lama, fasilitas penunjang yang ada di dalamnya antara lain, tempat kuliner, studio mini, ruang computer, ruang baca dan ruang anak serta layanan internet gratis.
Dari dalam Gedung Perpustakaan kita dapat melihat pemandangan Kabupaten Boyolali dari atas. Dengan diadakanya Gelar Karya ini diharapkan mampu menarik minat masyarakat untuk datang ke perpustakaan dan meningkatkan minat baca masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H