Mohon tunggu...
Ahmad Manarul Hidayatullah
Ahmad Manarul Hidayatullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lampung

Menulis adalah jalan ninjaku

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Kota Metro Lampung Miskin Wisata Alam, Begini Faktanya

25 Desember 2024   15:41 Diperbarui: 25 Desember 2024   15:41 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kalau bicara soal wisata alam, Kota Metro Lampung mungkin bukan tujuan utama yang terlintas di pikiran. Kota kecil ini lebih dikenal sebagai pusat pendidikan, tapi sayangnya minim tempat wisata yang bisa memanjakan mata dan jiwa."

Kota Metro Lampung dikenal sebagai kota pendidikan yang penuh dengan sekolah dan universitas. Namun, sayangnya, ketika berbicara tentang wisata alam, Kota Metro seolah tak punya banyak hal untuk ditawarkan. Letak geografisnya yang berada di tengah daratan menjadikannya jauh dari pantai, pegunungan, atau kawasan hutan alami yang biasanya menjadi daya tarik wisata alam.

Hanya Ada Satu Tempat Wisata Tetapi Mengecewakan

Kalau kita lihat, hampir tidak ada tempat wisata alam yang bisa disebut unggulan di Kota Metro. Satu-satunya yang sering disebut hanyalah Dam Raman, sebuah bendungan  yang digunakan untuk irigasi sekaligus jadi lokasi wisata sederhana.

Namun, kondisi Dam Raman pun sering dikeluhkan karena kurang terawat dan tidak benar-benar menarik sebagai destinasi utama. Tidak ada fasilitas yang mewadahi dan pemandangan itu-itu saja. Alhasil, banyak orang memilih keluar kota untuk mencari suasana alam.

Sesekali Dam Raman digunakan rekreasi warga lokal untuk melepaskan penat ditengah hiruk pikuk suasana Kota. Alasan mengunjungi Dam Raman hanya satu karena terpaksa tidak ada wisata lain yang ada di Kota Metro ini.

Bukan Salah Siapa, Tapi Kondisi Geografisnya Begini

Ketidakadaan wisata alam ini sebenarnya bukan sepenuhnya salah pemerintah. Letak geografis memang menjadi salah satu faktor utama yang membatasi pengembangan wisata alam di Metro.

Sumber daya alam Kota Metro dapat dilihat tidak ada lautan yang menawan dan hutan alami yang luas. Hal ini membuat Kota Metro benar-benar hanya  hamparan daratan yang digunakan untuk pemukiman kota.

Sebagai kota yang dikelilingi wilayah lain di Lampung, Metro kalah jauh dari kabupaten tetangganya yang menawarkan destinasi alam luar biasa, seperti Teluk Kiluan, Pahawang, atau Bukit Barisan. Hal ini membuat warga Metro kalau mau wisata pantai atau gunung, ya harus pergi ke daerah lain di Lampung.

Upaya Pemerintah Kota Metro Agar Warga Metro Terhibur

Namun, apakah ini kesalahan alam yang harus diratapi? Tidak sepenuhnya. Dengan tantangan dan hambatan yang ada  sebenarnya bukan berarti Kota Metro tidak bisa mengembangkan wisata yang berbasis alam.

Dengan kreativitas, banyak hal sebenarnya bisa dilakukan. Contohnya, mengubah Dam Raman menjadi kawasan ekowisata dengan fasilitas yang lebih modern dan menarik. Atau, memanfaatkan ruang terbuka hijau yang ada untuk dijadikan taman kota yang layak dikunjungi. Potensi itu ada, tapi belum terlihat langkah nyatanya.

Kota Metro juga sebenarnya bisa belajar dari daerah lain yang memiliki keterbatasan serupa. Lihat saja kota-kota kecil yang sukses menciptakan ruang wisata buatan, seperti taman bunga, danau buatan atau area piknik modern. Hal ini bisa jadi solusi untuk menarik wisatawan sekaligus memberikan ruang hijau bagi masyarakat. Tapi sayangnya, belum ada gebrakan besar yang dilakukan.

Keterbatasan Metro dalam wisata alam seharusnya tidak dilihat sebagai hambatan. Sebaliknya, ini bisa menjadi tantangan untuk berinovasi. Kota ini punya peluang besar untuk menciptakan destinasi wisata yang unik dan sesuai dengan karakteristik lokal. Dengan perencanaan yang baik, Kota Metro bisa mengubah keterbatasannya menjadi keunggulan.

Pada akhirnya, Kota Metro adalah kota yang potensinya besar jika digarap dengan serius. Wisata alam mungkin bukan unggulannya, tapi siapa bilang kota ini tidak bisa menarik wisatawan? Semua tergantung pada kreativitas, kemauan, dan tindakan nyata untuk mewujudkan hal tersebut. Kita tunggu saja, semoga Metro tak hanya dikenal sebagai kota pendidikan, tapi juga kota yang ramah wisata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun