Dengan kreativitas, banyak hal sebenarnya bisa dilakukan. Contohnya, mengubah Dam Raman menjadi kawasan ekowisata dengan fasilitas yang lebih modern dan menarik. Atau, memanfaatkan ruang terbuka hijau yang ada untuk dijadikan taman kota yang layak dikunjungi. Potensi itu ada, tapi belum terlihat langkah nyatanya.
Kota Metro juga sebenarnya bisa belajar dari daerah lain yang memiliki keterbatasan serupa. Lihat saja kota-kota kecil yang sukses menciptakan ruang wisata buatan, seperti taman bunga, danau buatan atau area piknik modern. Hal ini bisa jadi solusi untuk menarik wisatawan sekaligus memberikan ruang hijau bagi masyarakat. Tapi sayangnya, belum ada gebrakan besar yang dilakukan.
Keterbatasan Metro dalam wisata alam seharusnya tidak dilihat sebagai hambatan. Sebaliknya, ini bisa menjadi tantangan untuk berinovasi. Kota ini punya peluang besar untuk menciptakan destinasi wisata yang unik dan sesuai dengan karakteristik lokal. Dengan perencanaan yang baik, Kota Metro bisa mengubah keterbatasannya menjadi keunggulan.
Pada akhirnya, Kota Metro adalah kota yang potensinya besar jika digarap dengan serius. Wisata alam mungkin bukan unggulannya, tapi siapa bilang kota ini tidak bisa menarik wisatawan? Semua tergantung pada kreativitas, kemauan, dan tindakan nyata untuk mewujudkan hal tersebut. Kita tunggu saja, semoga Metro tak hanya dikenal sebagai kota pendidikan, tapi juga kota yang ramah wisata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H